Program makan bergizi gratis telah resmi digulirkan oleh pemerintah seiring awal masuk sekolah di semester genap. Meskipun dalam pelaksanaannya belum semua sekolah mendapatkan makan bergizi gratis (MBG), namun semua siswa menyambutnya dengan senang. Sampai saat ini, ada beberapa catatan yang menjadi perhatian penulis.Â
1. Kurang koordinasi dengan Dinas Pendidikan
Hal ini terlihat bahwa pemberitahuan MBG di sekolah tidak sampai kepada pendamping satuan pendidikan, sehingga tidak menghadiri launching MBG di sekolah binaannya.
2. Paska MBG
Terlihat muncul permasalahan baru setelah semua siswa selesai makan, yaitu limbah dan sampah. Limbah sisa makanan yang belum disiapkan untuk dipisahkan dengan sampah kertas karton makanan.Â
3. Tenaga Pendidik
Dikala siswa mendapat MBG, namun guru tidak mendapatkannya.
4. PembelajaranÂ
Siswa tidak memahami kandungan gizi yang dimakan dari MBG tersebut, sehingga diperlukan edukasi mengenai asupan gizinya yang diperlukan tubuh setiap siswa. Baik itu karbohidrat, protein, mineral, lemak dan vitamin.
Semoga hal ini dapat diantisipasi dan diperbaiki kedepannya, supaya program MBG masuk kedalam "deep learning" dan bukan hanya prosesi makan saja.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI