Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Penulis dan Conten Creator

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

3 Nilai Kebajikan Pemancing Pemula

6 Oktober 2024   07:00 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:36 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat sekali rasanya saat pertama kali diajak teman-teman pergi memancing. Apalagi lokasi pemancingannya tidak jauh dari rumah. sebagai anggota baru komunitas, turut serta dalam kegiatan komunitas hal yang wajib dilakukan. Selama tidak ada kepentingan yang mendesak. Sebagai pemula, saya tidak memiliki perangkat pancing yang memadai. Akhirnya meminjam dari saudara beserta wadah ikannya. Masalah umpan, saya beli yang sudah jadi saja di toko pancing. 

Berangkat dari rumah dengan sangat antusias dan ingin segera merasakan sensasi menarik ikan. Tiba di lokasi pemancingan, sudah banyak teman-teman yang menunggu. Untuk menentukan lapak pemancingan, kami bersepuluh diundi. Saya kebagian nomor 7 yang menurut teman-teman banyak ikannya. Namun, saat umpan sudah dijatuhkan ke air, rasa sabar mulai diuji. Jam demi jam berlalu, teman-teman sudah mulai banyak yang mendapatkan ikan, sedangkan pancinganku masih sepi.

Rasa iri dan sedikit minder mulai muncul. Maklum ini baru pertama kali lagi memancing ikan. "Sabar, pak Uyan! Nanti juga dapat," ucap salah satu teman sambil terkekeh. Aku hanya bisa tersenyum kecut sambil terus memperhatikan bandul yang mengambang. Sindiran-sindiran ringan pun mulai berdatangan, "Ah, kayaknya harus diremedial minggu depan," ujar teman yang lain. Meski begitu, aku berusaha untuk tetap fokus dan tidak menyerah.

Setelah menunggu sekitar 4 jam. Tiba-tiba, bandul pancingan bergerak-gerak! Jantungku berdebar kencang. Dengan cepat, aku menarik joran. Setelah beberapa saat bergulat dengan ikan, akhirnya aku berhasil mengangkatnya ke permukaan. Betapa terkejutnya aku saat melihat seekor ikan mas ukuran sedang tergantung di ujung pancing! Rasa lelah dan jenuh seketika hilang tergantikan oleh rasa senang dan puas yang luar biasa.

Dengan wajah sumringah, aku menunjukkan tangkapan pertamaku kepada teman-teman. Mereka semua ikut senang dan memberikan selamat. "Akhirnya dapat juga!," ujar salah satu teman sambil tertawa. Aku hanya bisa tertawa menanggapi godaan mereka.

Pengalaman memancing pertama kali ini akan selalu kuingat. Selain mendapatkan ikan, aku juga belajar tentang kesabaran, ketekunan, dan arti dari sebuah perjuangan. Dan yang paling penting, aku diterima di komunitas baru Ciburial yang memiliki hobi sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun