Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pengawas Sekolah

Penulis dan Conten Creator

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Antara Kail, Perahu dan Ikan Bakar

13 September 2024   06:41 Diperbarui: 13 September 2024   06:46 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matahari mulai merangkak naik, pertanda hari sudah pagi. Sinar mentari menyinari permukaan air bendungan Sadawarna yang tenang, meskipun semalaman diguyur hujan. Aku dan teman-teman sudah siap dengan perlengkapan memancing. Kail dan umpan sudah pasti berada didalam tas kecil. Juga tidak ketinggalan timbel sebagai bekal apabila lapar. Setelah sampai di dermaga Sarwiru, kami menaiki perahu kecil menuju spot favorit. Udara pagi yang sejuk dan pemandangan sekitar yang asri membuat suasana semakin menyenangkan.

Sesampainya di lokasi pemancingan, kami segera melempar umpan. Sabar menunggu menjadi kunci utama dalam memancing. Sesekali, kami mengobrol sambil menikmati keindahan alam. Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Tiba-tiba, joran salah satu teman bergetar hebat. Dengan cekatan, ia menarik joran dan berhasil mendapatkan ikan mujair berukuran lumayan.

Kami pun bergantian mendapatkan ikan dengan berbagai jenis. Ada ikan mujair, nila, dan beberapa ikan kecil lainnya. Rasa lelah seketika hilang terbayar lunas dengan hasil tangkapan yang memuaskan. Setelah puas memancing, kami kembali ke tepi bendungan. Ikan-ikan hasil tangkapan kami dibersihkan dan dibumbui dengan bumbu rahasia buatan sendiri. Juga tidak ketinggalan sambal kecap dengan irisan bawang merah, tomat dan cabai kecil.

Ikan bakar (dokpri)
Ikan bakar (dokpri)

Api unggun berkobar, aroma ikan bakar menyeruak menusuk hidung. Arang yang membara membakar ikan hingga matang sempurna. Aroma ikan bakar yang menggoda semakin membuat perut keroncongan. Saatnya menyantap hasil jerih payah kami. Sambil menikmati lezatnya ikan bakar, kami bercerita dan tertawa bersama. Ini adalah momen yang tak terlupakan.

Hari mulai sore, kami pun memutuskan untuk pulang. Perjalanan pulang terasa begitu singkat. Membawa oleh-oleh ikan segar dan kenangan indah, kami merasa sangat bersyukur atas hari yang menyenangkan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun