Nong, nong, nong, nong, suara kenong terdengar dari kejauhan. Sepertinya dekat jalan raya, mamang es kenong sedang berkeliling kampung menjajakan dagangannya. Siang-siang begini yang terik mentari memang enak makan es kenong.Â
Penyebutan Es kenong dibeberapa daerah berbeda-beda, ada yang menyebut es krim tung-tung, es krim dung-dung dan es krim puter. Disebut Es krim kenong karena pedagangnya selalu membawa dan membunyikan kenong sebagai penandanya.Â
Bahan dasar Es krim kenong yaitu cream bubuk, santan dan garam. Langkahnya, campurkan cream bubuk dan air es kemudian diaduk dengan mixer berkecepatan tinggi sampai lembut dan mengembang. Kemudian tuangkan santan dan garam, lalu aduk pakai mixer berkecepatan sedang. Selanjutnya tuangkan adonan es ke wadah dan simpan di freezer.Â
Kalau zaman dahulu, pendinginnya menggunakan garam yang digoyang-goyang sampai mencapai titik beku. Harganya hanya 2000 rupiah untuk yang menggunakan corong atau cone. Dan ada juga yang menggunakan roti tawar seperti sandwich, harganya 5000 rupiah. Jajanan masa lalu yang penuh memori.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H