Pencantuman Label Gula Pada Makanan Kemasan, Perlukah?

Makanan ringan sangat disukai oleh anak-anak. Selain harganya murah, tentunya ringan dibawa. Banyak varian rasa dan olahan dari makanan ringan ini. Kalau jajan makanan ringan di warung tetangga biasa menyebutnya dengan beli Snake  ehh salah, maaf maksudnya Snack dalam bahasa Inggris. Saking seringnya anak-anak memakan makanan ringan, mereka jadi lupa makan. Selain jadi lupa makan, pengeluaran sehari-hari pun jadi bertambah. 

Seberapa pedulikah pada kandungan gizi makanan ringan?

Asupan gizi yang seimbang sangat diperlukan oleh setiap anak untuk mendukung tumbuh kembangnya. Makanan yang kaya akan gizi, menambah semangat dalam belajar. Makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, kalsium, mineral, serat dan air cukup untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tapi anak-anak kadang lupa asupan gizinya. Makanan yang tersedia di kantin sekolah, memang beraneka ragam. Ada Snack, gorengan, minuman berperisa, minuman mengandung gula dan zat pengawet lainnya. 

Baca juga: Sejumlah 61.853 Guru Menjadi Peserta PPG Guru Tertentu, Siapa Saja?

Informasi nutrisi pada setiap makanan kemasan sangat diperlukan untuk mengetahui kandungan gizinya. Misalkan pada salah satu Snack rasa keju, didalam tabel informasi gizi terdapat energi total 110 kkal dengan rincian sebagai berikut lemak total 7 gram, lemak jenuh 3 gram, protein 1 gram, karbohidrat total 11 gram, gula 1 gram dan garam 80 mg. 

Dari beberapa sampel makanan ringan, semuanya mencantumkan label kandungan gula. Hal ini untuk mengantisipasi resiko diabetes akibat kelebihan gula pada setiap anak dan mencegah obesitas. Pentingnya pencantuman label gula pada setiap makanan kemasan, menjadi lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan yang dijajakan di kantin sekolah

. 

Baca juga: Hati-hati dengan "Karatmu"

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Rp.7500. Apa yang Didapat dan Bagaimana Strateginya??