Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Guru

Penulis dan Konten Kreator

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Gara-Gara "Pakaian Dalam" yang Tidak Rutin Diganti

10 Juli 2024   19:32 Diperbarui: 10 Juli 2024   19:43 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pembajak Data (sumber: Kompas.com)

Siang hari selepas pulang sekolah, dalam perjalanan kang uyan ditelepon oleh nomor yang tidak dikenal. Padahal saat itu  sedang mengendarai sepeda motor, tanpa berpikir panjang dahulu di angkatlah telepon tersebut. Mengambil posisi dibawah pohon yang rindang dan teduh. 

Siapa tahu, ada saudara yang ganti nomor telepon. Intonasi yang menelpon begitu cepat, mengabarkan bahwa kang uyan mendapatkan undian dari salah satu provider seluler dan agar mengecek ke ATM, apakah sudah masuk atau belum transfernya? Saat berkata "harus pergi ke ATM", pikiran langsung tersadarkan, bahwa ini adalah penipuan . Karena kang uyan tidak pernah ikut undian. 

Dari kisah pengalaman diatas, ternyata data kang uyan sudah bocor. Dari mana mereka mengetahui nomor kontak. Apakah dari email? Atau dari aplikasi yang diinstall di hp?. Kalau sudah terjadi baru aware terhadap data pribadi. 

Ada pepatah, keamanan berbanding terbalik dengan kenyamanan. Artinya kalau data mau aman, kitanya jangan merasa nyaman dengan password yang sama pada berbagai aplikasi. Apalagi kalau terdapat aplikasi m-banking dengan password yang sama dengan aplikasi lainnya. Bisa-bisa tabungan kita terkuras habis oleh pelaku kejahatan. Hal ini mengindikasikan begitu Pentingnya Jaga Data. 

Berbicara mengenai password, mbak Defira dari ICT Watch menganalogikan bahwa password itu bagaikan "pakaian dalam" yang hanya diketahui oleh sendiri. 

Apa yang menyebabkan data penting bocor?

Menurut Prof. Eko Indrajit , ada beberapa penyebab data bocor, antara lain: 

Memberikan HP ke orang lain

Biasanya terjadi pada emak-emak yang baru memiliki smartphone akan meminta bantuan pada konter hp untuk memindahkan data nomor kontak.

Menggunakan wifi gratis

Saat diruang publik, tentunya kita menginginkan ada layanan akses internet gratis. Naah, wifi yang gratis akan disediakan. Tetapi saat password yang dimasukkan tidak sesuai, kita akan minta bantuan pada pelayan. Dan hp kita dipegang orang lain, maka itulah kesempatan untuk mengambil data penting kita.

Email yang dibajak

Kasusnya seperti kejadian diatas, smartphone kita pernah dikuasai orang lain dan mereka membajak email. Sehingga ketika ada pemberitahuan OTP yang masuk lewat email, orang tersebut akan memanfaatkannya. 

Cari yang gratisan 

Semua orang pasti suka yang gratisan, mulai dari film gratis, lagu gratis dan software gratis. Ketika mulai menginstall aplikasi gratisan, biasanya langsung next, yes dan ok saja. Tanpa dibaca terlebih dulu pemberitahuannya. Bisa-bisa aplikasi yang kita install dapat meng-capture setiap aplikasi yang dibuka, disanalah username dan password yang digunakan dapat diketahui orang lain yang nge-hack.

Bagaimana cara melindungi keamanan data?

Caranya adalah buat password yang bagus dan mudah diingat tapi sulit ditebak orang lain.

Semakin panjang passwordnya semakin bagus, semakin bervariasi semakin bagus, semakin sering ganti password semakin bagus, dan semakin berlapis-lapis semakin bagus. 

Bagaimana caranya kalau komputer kena Ransomware? 

Tak ada cara selain membackup data secara berkala. Bisa gunakan flashdisk, hardisk eksternal atau lewat penyimpanan di cloud atau Drive. 

Ayo Weak Up Saatnya Back Up

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun