OLEH:
SURYANI, S.Pd
201500408705
Â
A. Deskripsi Studi Kasus
   Praktik pengalaman lapangan yang telah dilaksanakan di SDN 9 Simpangkatis telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman baru yang sangat bermanfaat. Dimana penulis secara langsung terlibat dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga ditemukan beberapa permasalahan yang menyebabkan proses pembelajaran menjadi kurang maksimal. Adapun kasus yang paling dominan di kelas yaitu rendahnya kemampuan kognitif dan keaktifan belajar peserta didik pada saat pembelajaran, seperti saat guru menjelaskan materi mereka kurang memperhatikan, kurangnya pertanyaan yang diajukan kepada guru, dan kurangnya semangat dalam kegiatan pembelajaran.
  Topik ini penting untuk dikaji lebih lanjut karena rendahnya kemampuan kognitif dan keaktifan peserta didik dapat menyebabkan hasil belajar menjadi kurang maksimal. Ketidakaktifan peserta didik mengurangi keterampilan berkomunikasi dan kolaborasinya. Pencapaian hasil pembelajaran dan kualitas pembelajaran tentunya juga akan berpengaruh. Selain itu, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam merancang proses pembelajaran yang lebih inovatif dan efektif sesuai dengan karakteristik peserta didik.
B. Analisis Situasi
  Situasi yang terjadi disaat perancangan pembelajaran yakni kurangnya pengetahuan mengenai latar belakang atau karakteristik setiap peserta didik. Pada proses pembelajaran menunjukkan masih ada peserta didik yang melakukan aktivitas tidak sesuai dengan instruksi guru. Dalam kegiatan pembelajaran terdapat beberapa peserta didik yang kurang bersemangat untuk belajar sehingga peserta didik kurang memperhatikan guru saat mengajar. Jika peserta didik diminta untuk bertanya atau menjawab, hanya sebagian kecil peserta didik yang selalu menjawab atau bertanya. Begitu pula pada kegiatan evaluasi pembelajaran, peserta didik kurang antusias dalam menyelesaikan soal yang diberikan dan sering menjawab dengan jawaban seadanya. Disisi lain dari pelaksanaan pembelajaran, guru menunjukkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran namun hanya menampilkan PowerPoint saja. Pembelajaran yang kurang menarik membuat siswa merasa bosan dan kurang aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Sementara itu, pembelajaran yang dilaksanakan kurang memperhatikan kebutuhan dan karakteristik setiap peserta didik.
   Dalam kasus ini peran saya selaku penulis sekaligus guru wali kelas yaitu mengidentifikasi penyebab permasalahan dengan melakukan asesmen diagnostik untuk melihat kebutuhan dan karakteristik setiap peserta didik dengan menggunakan indikator berupa gaya belajar, hal yang disukai dan tidak disukai oleh peserta didik. Berdasarkan hasil asesmen diagnostik ini, saya kemudian meninjau literatur untuk menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi masalah ini.
  Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini yaitu penulis selaku guru wali kelas, guru pamong, dan dosen. Penulis disini sebagai subjek yang merancang dan mengevaluasi pembelajaran, guru pamong dan dosen sebagai pembimbing dan mengarahkan penulis dalam merancang kegiatan pembelajaran. Tantangan dan hambatan dalam permasalahan ini yaitu setiap peserta didik memiliki karakteristik yang beragam dan gaya belajar yang berbeda-beda sehingga perlu untuk diperhatikan dalam membuat rancangan pembelajaran.