Mohon tunggu...
Retno Suryani
Retno Suryani Mohon Tunggu... Konsultan - Menulis untuk mengikat kenangan

Konsultan Lingkungan, Senang bertemu masyarakat dan anak-anak, Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kupu-Kupu di Balik Benteng Berdinding Kaca

12 Maret 2023   03:00 Diperbarui: 12 Maret 2023   05:59 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berdiri di balik benteng berdinding kaca ini pun kemudian menjadi candu buatku. Ya, berdiri lama-lama bercerita dengannya menjadi sepotong bahagia dalam hidupku. Meski harus selalu berbatas dinding benteng yang demikian tinggi dan amat kokoh.*

Aku masih berdiri di balik benteng berdinding kaca ini. Mataku sedari tadi basah dengan semua ingatan tentangnya, kupu kupu istimewa itu. Hatiku seperti penuh sesak terisi rasa sakit kehilangan. Berkali aku menghapus air mata, berkali pula ia jatuh menetes pelan mengurai kesedihan.

Menemui bahagia darinya atas demikian banyak potongan kesedihan dalam hidupku telah mencipta harap dan menyulam angan. Aku selalu berusaha keras mencari celah benteng ini. Aku tak pernah berhenti melangitkan doa penuh harap agar menemukan pintu nya. Ya, aku sangat ingin bisa bersamanya, mengulurkan tangan dan membiarkannya hinggap di jari-jariku. Aku ingin bisa bercerita kepadanya tanpa harus berbatas benteng berdinding kaca ini lagi.

Harap itu pun menguap. Mimpi hanya tinggal mimpi. Kupu-kupu indah di balik benteng berdinding kaca ini tak lagi bisa kutemui. Ia telah mengucap pamit untuk ikut pergi pemiliknya yang sejati.

"Aku tahu ini berat untukmu, tetapi aku selalu yakin kamu akan mampu melewati seperti biasanya. Kamu akan mampu melalui seperti sebelum-sebelumnya.", harapnya ketika kali terakhir terbang elok di depan mataku di balik benteng berdinding kaca ini.

Kupu-kupu di balik benteng berdinding kaca itu pun telah pergi menyisakan luka pada hati yang dulu ia sembuhkan dengan hebatnya ***

Hai kupu-kupu indah yang dahulu selalu kutemui di balik benteng berdinding kaca ini. Berkali aku keras berupaya dan berdoa, benteng berdinding kaca ini memang tidak akan pernah runtuh untukku. Teruslah terbang tinggi dengan elok tanpa lupa merendah menengok bumi bersama pemilikmu yang sejati. Dan yaa, seperti harapmu aku akan berusaha tetap tumbuh baik-baik saja tanpamu.  

Belitung Timur, 12 Maret 2023

03.00

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun