rumah bapak menggigil
dipeluk malam kemarau
merindukan pagi dan aroma tembakau
di bibir gelap pemiliknya
kursi-kursi kian berdaki
menunggu percakapan pemanen tebu
yang singgah mengadu
rumah bapak merapuh
mendendam sunyi
didera kenangan
Riwayat anak-anaknya sendiri
Jakarta, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!