Mohon tunggu...
Surtini Hadi
Surtini Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - kebermanfaatan

Ibu Rumah Tangga, tinggal di Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perayaan Sunyi

21 Oktober 2021   16:00 Diperbarui: 21 Oktober 2021   16:03 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

minggu menyihirku

duduk diam di bangku Stasiun Palmerah

menunggu kedatangan keretamu

yang membawa beribu-ribu mimpi perubahan

dan kamu, meskipun dengan tubuh mengering

akan memekik merdeka

selayak pemuda zaman revolusi

bukankah lusa kita akan merayakan satu-satunya yang kita miliki

cinta atas negeri yang terlahir dengan penghabisan doa dan darah

angin kemarau bertiup penuh

menghembus umbul-umbul kemerdekaan

siang menepi kian sunyi

kereta berhenti

aku tak menemukanmu

peluit kereta melengking menyayat lengang

kenapa tak datang

bukankah lusa kita akan merayakan satu-satunya yang kita miliki

cinta atas negeri yang terlahir dengan penghabisan doa dan darah

Jakarta,  15 Agustus 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun