Mohon tunggu...
Suryani Amin
Suryani Amin Mohon Tunggu... -

Penyuka jalan jalan dan tulisan tentang perjalanan. Sosiolog, bekerja sebagai Konsultan untuk Adaptasi Perubahan Iklim di lembaga bantuan pembangunan Internasional di Jakarta. Menulis fiksi dan mendokumentasikan perjalanan adalah minatnya diluar pekerjaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Para Pemberang di Kereta Rel Listrik

16 April 2015   21:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:01 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Belum cukup tentang kemarahan  dan egois nya penumpang. Paket lain yang jadi bagian  yang musti diterima masih ada beberapa lagi. Sebut saja aroma  tubuh menyengat atau hembusan  gas  buangan  dari   penumpang yang mungkin tidak sempat menunaikan hajat.  Demi mengejar jadwal kereta yang diharapkan.   Niscaya, merusak mood pagi.


Tuntas dari kereta, penumpang yang melanjutkan perjalanan dengan berganti moda,  kembali  berhadapan dengan ketidaknyamanan yang serupa. Genaplah, perjuangan para laskar pencari nafkah keluarga.


Ya sudahlah. Ini Jakarta bung!  Bagaimana lagi.  Jika masih memutuskan beraktivitas diatas tanahnya, terima dan jalani segala ketidaknyamanannya.  Mereka yang mampu beradaptasi dan  tidak  mengeluh adalah pemenangnya (one’).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun