Belum cukup tentang kemarahan  dan egois nya penumpang. Paket lain yang jadi bagian  yang musti diterima masih ada beberapa lagi. Sebut saja aroma  tubuh menyengat atau hembusan  gas  buangan  dari   penumpang yang mungkin tidak sempat menunaikan hajat.  Demi mengejar jadwal kereta yang diharapkan.   Niscaya, merusak mood pagi.
Tuntas dari kereta, penumpang yang melanjutkan perjalanan dengan berganti moda,  kembali  berhadapan dengan ketidaknyamanan yang serupa. Genaplah, perjuangan para laskar pencari nafkah keluarga.
Ya sudahlah. Ini Jakarta bung!  Bagaimana lagi.  Jika masih memutuskan beraktivitas diatas tanahnya, terima dan jalani segala ketidaknyamanannya.  Mereka yang mampu beradaptasi dan  tidak  mengeluh adalah pemenangnya (one’).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H