Rasa yang entah itu apa?!
Saat kamu bilang pacaran bukan berarti dia itu harus jodoh kita atau tidak, yang pentingkan jalani aja dulu, berjodoh atau tidak biar Allah yang ngatur, logikanya begini, kamu ingin agar jodoh diatur oleh Allah, tapi aturan yang Allah buat tidak kamu turuti, ibaratnya kamu naik motor tapi nggak punya sim, ya jelas dong kamu ditilang polisi, hehe.
Rasa yang tak bermakna?!
Apa tujuan dari pacaran yang kamu banggakan? Ya ya ya, mungkin kamu masih bersikeras bahwa pacaran bisa memotivasi kamu menjadi lebih baik, baik dalam prestasi, baik dalam mengelola waktu, atau...ah sudahlah, berbagai alasan akan kamu katakan untuk membela diri, tidakkah kamu lihat berapa banyak orang berprestasi diluar sana, dan mereka tidak berpacaran.
Rasa yang hanya rasa?!
Mungkin saat kamu pertama kali merasakan betapa indahnya pacaran, seakan dunia ini hanyalah milikmu dan pacarmu saja, namun seiring berjalannya waktu, tidakkah kamu berfikir lebih jauh bahwa rasa itu mulai hilang? Ya, sebab itu hanya sebuah rasa yang kamu lampiaskan tanpa sebuah kata yang namanya "cinta", karena pacaran hanyalah sebuah pelampiasan rasa yang berlandaskan "nafsu" semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H