Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis dan Pembicara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membuat senang orang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pahala yang Tertukar

11 April 2024   12:06 Diperbarui: 11 April 2024   12:11 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pahala Yang Tertukar (foto: Suryan) 

Allohu Akbar, Allohu Akbar, Laaaillahaillahu Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahilhamdu. 

Gema Takbir bersahutan disetiap masjid melalui pengeras suara. Hari itu anak-anak suka cita menyambut Idulfitri. 

Udin : mamah, baju baru aku yang mana? 

Mamah : ada di lemari, Din. 

Udin : ohhh, 

Mamah : kalau yang kakak warna biru

Udin : mah, saat shalat Id aku ingin masukin uang ke kenceng

Mamah : niiihh, mamah beri lima ribu aja ya

Udin : makasih, mah

Mereka berdua berangkat ke mesjid memakai baju baru yang dibelikan mamah.

Ketika diperjalanan menuju masjid

Bibi : aduuh, gantengnya Udin pake baju lebaran

Udin : iya dong, Bi. Siapa dulu, Udin gitu looh

Bibi : niih, THR buat lebaran. 

Udin : asiiik, dapat rezeki nomplok nih dari Bibi

Sontak saja, Udin memasukkan uang pemberian Bibinya ke saku celana baru sebelah kanan. 

Sesampainya di masjid, Udin mengambil shaf baris ketiga. Ketika Khotib naik ke mimbar, kenceng masjid diedarkan ke seluruh jamaah. Saat tiba dihadapan Udin, langsung saja merogoh saku celananya sebelah kanan. Plus, dimasukkan uang tersebut ke lubang kencleng. Begitu tiba di rumah, Udin bercerita pada mamahnya. 

Udin : Mah, tadi aku diberi THR oleh bibi

Mamah : waah, diberi berapa, Din? 

Udin : Tadi aku lihat, lima puluh ribu

Mamah : mana, mamah liat coba

Udin : ini Mah, 

Langsung saja Udin mengeluarkan uang pemberian Bibi nya dan menunjukkan pada mamahnya

Mamah : Loh, itu mah lima ribu, Din. Katanya lima puluh ribu. 

Udin : aduuh, mah. Udin salah memasukkan uang kencleng. Sambil tertegun dan meringhik ke mamahnya. 

Mamah : sudahlah, Din. Jangan diratapi. Itu adalah pahala yang tertukar. Yang tadinya Udin akan bersodakoh lima ribu. Ternyata malah dilebihkan sodakohnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun