Dilansir dari pelayanan kesehatan Kemenkes, Kesehatan mental merupakan kondisi dimana individu memiliki kesejahteraan yang tampak dari dirinya yang mampu menyadari potensinya sendiri, memiliki kemampuan untuk mengatasi tekanan hidup normal pada berbagai situasi dalam kehidupan, mampu bekerja secara produktif dan menghasilkan, serta mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.Â
Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik dapat mengoptimalkan potensinya dan mampu meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali para remaja berucap, kena mental Lu. Hal ini mencirikan bagi orang yang depresi dan stres, sehingga hidupnya menyalahkan orang lain, berpikir negatif, dan berada di bawah tekanan.Â
Guru juga harus memiliki kesehatan mental yang baik, supaya dapat mengoptimalkan potensi dirinya untuk kesejahteraan dan kebahagiaan dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajarpengajar di sekolah dan di rumah.Â
Salah satu pengguna Instagram @fakurly, memberikan 5 tips kesehatan mental guru, untuk mencapai work life balanced.Â
1. Communications Boundaries
Batasan cara berkomunikasi, dengan membatasj jalur komunikasi yang diberikan. Guru tidak akan terganggu dengan berseliweran nya informasi yang tidak berkaitan dengan profesinya.Â
2. Time Boundaries
Batasi waktu dengan kolega dan murid dan rekan, hal ini dapat membuat waktu privasi guru tidak terganggu.Â
3. Workload Boundaries
Batasan seputar beban kerja, tidak ada yang namanya pekerjaan sekolah dibawa ke rumah. Beban kerja sesuai dengan surat keputusan saat awal semester.Â
4. Confidentiality Boundaries
Batasan seputar kerahasiaan pribadi dan siswa. Supaya tidak menjadi gosip dan buruk sangka pada rekan dan murid.Â
5. Profesional Boundaries
Batasan seputar peran dan tanggung jawab guru.Â
Lingkungan kerja yang positif dan profesional dapat menciptakan lingkungan sekolah yang supportive.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI