Sejak 2009 saya bertugas di SMPN Surian, baru kali ini Kepala Dinas Pendidikan mengunjungi sekolah kami. Meskipun kunjungan ini dibarengin dengan adanya kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di desa Wanajaya. Untuk sampai ke sekolah, Bapak Kadis harus menempuh perjalanan sejauh 40 KM. Perjalanan tersebut tidak berlangsung lancar, ada hambatan saat mau melewati jalur haurpapak. Mobil dinasnya sampai terhenti berjejer dengan mobil lainnya. Ternyata di depan ada mobil truk bawa pasir yang selip ban mobilnya masuk lumpur, sehingga tidak bisa berjalan. Hal ini pemandangan yang sudah biasa, kalau ada mobil selip di haurpapak, pasti akan menghambat laju kendaraan mobil dibelakangnya. Sepeda motor juga harus "kuku rusuk" melewati jalan setapak yang kalau salah pijakan bisa tergelincir jatuh.
Untuk menjemput kepala Dinas Pendidikan, kami berempat segera meluncur ke haurpapak mengendarai motor semi offroad. Sesampainya disana, untuk mengabadikan momen tersebut. Kepala Dinas Pendidikan mengeluarkan handphone untuk memotret dan memvideokannya. Kebetulan disaat bersamaan ada juga kepala desa Surian dan Suriamedal. Sambil mengobrol dan memperkenalkan diri, kepala desa mengutarakan harapannya terkait kondisi haurpapak ini. Mereka berharap agar jalur haurpapak dipindahkan ke asalnya yaitu di bagian atas. Hal ini supaya tidak selalu bergeser lokasinya terbawa aliran air.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H