Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis dan Pembicara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membuat senang orang lain

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Solidaritas Ramadan untuk Perjuangan Rakyat Surian

3 April 2023   05:19 Diperbarui: 3 April 2023   06:37 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa SMPN 1 Surian saat melewati jalan lingkar (foto:Suryan) 

Menyikapi suatu persoalan yang pelik dan melibatkan banyak pihak tentunya harus selalu dikoordinasikan dan disuarakan. Seperti yang dilakukan oleh rakyat Surian, dalam memperjuangkan akses jalan lancar yang dapat dilalui. 

Pejuangan Rakyat Surian melalui KAMUS (Kawula Muda Surian) mengadakan konsolidasi bersama WALHI, APDESI dan GP Anshor Sumedang. Dalam perbincangan tersebut ada beberapa poin catatan yang menjadi resume, agar segera ditindaklanjuti :

1 . Tender jalan lingkar sudah ada dan akan dilaksanakan pada 6 bulan ke depan. 

2. Agar diantisipasi kondisi darurat saat ini

3. Pemerintah Desa membuat solusi alternatif, saat jalan lingkar dikerjakan

4. Akan dilakukan audiensi dengan pihak BBWS

Dengan adanya kondisi sekarang ini, semua sektor kehidupan menjadi lumpuh dan mobilitas warga jadi tersendat. Sektor ekonomi yang paling banyak merasakan dampaknya, warga yang akan berangkat kerja ke Subang, mengeluh dengan kondisi jalan yang rusak. Sopir angkutan karyawan, mengeluh tidak mendapatkan abodemen. Perusahaan terancam gulung tikar, biaya angkut jadi lebih membengkak. 

Siswa SMPN 1 Surian saat melewati jalan lingkar (foto:Suryan) 
Siswa SMPN 1 Surian saat melewati jalan lingkar (foto:Suryan) 

Anak-anak sekolah SMP dan SMA merasakan dampaknya juga, banyak siswa yang hendak berangkat sekolah, mengurungkan niatnya. Mereka takut jatuh, tergelincir dan semakin jauh jarak tempuhnya. Efek dominonya dikhawatirkan pada tahun ajaran baru, mereka berpindah sekolah ke Indramayu dan Subang. 

Sampai saat ini perhatian dari Dinas terkait terhadap permasalahan ini belum kurang maksimal, baru sebatas komunikasi via telepon. Belum sampai kepada ranah aksi turun ke lapangan, bersama-sama menyelesaikan problematika ini. Apalagi sampai mengkoordinasikan antar instansi untuk keberlangsungan hak belajar setiap anak. Selama ini yang dilakukan oleh sekolah, baru sebatas belajar via online. Itupun kurang efektif, karena berbagai macam kendala dan tantangan. Mau sampai kapan kondisi darurat ini akan terus dibiarkan, saatnya bergandengan tangan, tunjukkan soliditas rakyat Surian, demi kemajuan daerah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun