Pagi-pagi sudah ada yang membuat menarik untuk dibahas. Kali ini mengenai tanaman lokal yang mungkin tidak semua orang mengetahuinya. Salah seorang rekan kerja membawa satu kantong keresek buah yang berduri dan bau aromaterapi seperti kapulaga.
Aroma inilah yang selama ini saya cari keberadaannya saat melintas di hutan Haurpapak kecamatan Surian. Nama buah yang dimaksud berasal dari tanaman Hanggasa yang merupakan salah satu tanaman yang dapat tumbuh di daerah Surian. Saat melewati daerah yang ada tanaman hanggasa, pasti akan merasakan sensasi aroma yang harum kapulaga. Mari kita urutkan secara taksonomi.
Divisi   : Magnoliophyta
Kelas   : Liliopsida
Ordo    : Zingiberales
Famili   : Zingiberaceae
Genus   : Amomum
Spesies  : Amomum dealbatum
Dikutip dari biodiversity warriors, Wresah atau hanggasa (Amomum dealbatum) adalah sejenis tumbuhan aromatis anggota suku jahe-jahean (Zingiberaceae). Buahnya yang manis agak masam dan berbau harum khas biasa dimakan dalam keadaan segar; buah mudanya dimakan setelah direbus.
Hanggasa merupakan terna tahunan yang subur, bisa tumbuh hingga 3 m. Daun bentuk jorong atau jorong lonjong. sisi atasnya gundul, sisi bawahnya berbulu halus putih seperti beludru.
Bunga majemuk tersusun dalam tandan hampir bulat, muncul dari rimpang dekat pangkal batang semu. Tabung mahkota sedikit lebih panjang dari kelopak, putih bentuk jorong. Labellum putih, dengan warna kuning di tengahnya dan coret kemerahan di pangkalnya, bentuk bundar telur,
Buah kotak berwarna hijau sampai keunguan, bulat telur,berbulu halus. Biji kecil-kecil, coklat kehitaman, hampir seluruhnya terbungkus dalam salut biji berdaging putih kelabu, banyak mengandung sari buah.
Manfaat yang didapatkan dari tanaman Hanggasa diantaranya:
Buahnya terutama dimakan dalam keadaan segar, disukai karena salut bijinya yang mengandung banyak sari buah yang manis dan (kadang-kadang) agak masam rasanya. Penelitian terkini  terhadap kandungan kimia buah renggak didapatkan adanya senyawa flavonid yang merupakan salah satu senyawa yang berfungsi sebagai penangkap radikal bebas atau sebagai antioksidan (Nufus, 2020).
Umbut dan pucuk yang muda, perbungaan yang muda, serta buah muda sering direbus, sebagai sayuran atau dimakan dengan sambal. Yang digunakan untuk mencuci mata merah adalah pucuk daun wresah itu sendiri yang masih segar.
Bagaimana cara penggunaanya?
ambil setengah pucuk daun hanggasa, cuci dulu sampai bersih dan siapkan wadah. Biasanya di piring tempat makan karena agar lebih mudah nanti saat menggunakannya, ambil seperempat air gelas bersih, lalu pucuk daun wresah tadi dilumatkan dengan air tadi sampai halus, kemudian saring dulu dan tempatkan di piring dan air perasan tersebut diteteskan ke mata yang sakit.
Yang disayangkan disini adalah mengenai sulitnya untuk mendapat pohon atau buah dari hanggasa ini. Jadi jika rekan mempunyai apotik hidup di rumah, harap dijaga baik-baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H