Kebutuhan murid yang dimaksud dapat dilihat pada tiga aspek, yaitu : kesiapan belajar (readiness), minat murid dan profil belajar murid. Untuk mengetahui kebutuhan murid tersebut ada berbagai macam teknik yang digunakan, diantaranya menyebar angket, pengamatan dan wawancara. Dalam melaksanakan wawancara, untuk mengungkap kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid dapat menggunakan pendekatan coaching.
Pada modul 2.2 mengenai pembelajaran sosial emosional, dalam melakukan coaching, memiliki kompetensi sosial emosional sangat diperlukan. DImana seorang coachee harus memiliki kesadaran diri dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab supaya dapat memecahkan tantangan yang sedang dihadapi. Tentunya dengan bimbingan seorang coach yang memiliki manajemen diri dalam mendengarkan aktif dan tetap focus pada coachee.
Keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran dapat terlihat pada penelusuran dan pemetaan setiap potensi dan kebutuhan belajar siswa. Selain itu coaching juga dapat meningkatkan potensi yang dimiliki siswa yang tanpa disadari dimiliki oleh siswa. Ketika dilaksanakan coaching oleh guru dengan memberdayakan paradigma berpikirnya, seorang siswa dapat percaya diri untuk tetap belajar dengan rajin demi mencapai tujuan ayang diinginkannya. Tentunya dengan memiliki kompetensi social emosional yang baik.