Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis dan Pembicara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membuat senang orang lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Coaching dan Keterkaitannya dengan Pembelajaran Diferensiasi serta PSE

20 Maret 2023   20:37 Diperbarui: 20 Maret 2023   20:47 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Coaching secara luring (sumber : dokumen pribadi)

Kebutuhan murid yang dimaksud dapat dilihat pada tiga aspek, yaitu : kesiapan belajar (readiness), minat murid dan profil belajar murid. Untuk mengetahui kebutuhan murid tersebut ada berbagai macam teknik yang digunakan, diantaranya menyebar angket, pengamatan dan wawancara. Dalam melaksanakan wawancara, untuk mengungkap kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid dapat menggunakan pendekatan coaching.

Pada modul 2.2 mengenai pembelajaran sosial emosional, dalam melakukan coaching, memiliki kompetensi sosial emosional sangat diperlukan. DImana seorang coachee harus memiliki kesadaran diri dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab supaya dapat memecahkan tantangan yang sedang dihadapi. Tentunya dengan bimbingan seorang coach yang memiliki manajemen diri dalam mendengarkan aktif dan tetap focus pada coachee.

Keterkaitan keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran dapat terlihat pada penelusuran dan pemetaan setiap potensi dan kebutuhan belajar siswa. Selain itu coaching juga dapat meningkatkan potensi yang dimiliki siswa yang tanpa disadari dimiliki oleh siswa. Ketika dilaksanakan coaching oleh guru dengan memberdayakan paradigma berpikirnya, seorang siswa dapat percaya diri untuk tetap belajar dengan rajin demi mencapai tujuan ayang diinginkannya. Tentunya dengan memiliki kompetensi social emosional yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun