Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja di Ujung Negeri

12 Juli 2024   14:40 Diperbarui: 12 Juli 2024   14:46 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semburat senja menyapa di ujung negeri

Mentari menggemakan pamit membuat Langit bersemu jingga

Lukisan alam yang indah membawa Angin berbisik pelan, 

Aroma senja Menyapa pepohonan membangkitkan rasa rindu

dokpri
dokpri

Burung-burung terbang menuju peraduan, bersiap menyambut malam 

Suara alam berpadu dengan simfoni senja yang menawan 

Deburan ombak di pantai,menari mengikuti irama 

Membuat hati terpaku, seakan tak ingin berpaling meski sekejap

dokpri
dokpri

Di ufuk barat, Sang mentari mulai menghilang 

Menyisakan semburat jingga, 

Langit bagai permata yang berkilauan menjadi biru tua yang kelam 

Menyambut malam yang penuh dengan misteri
Senja di ujung negeri, memberitakan keajaiban Tuhna 

Angin membawa jiwaku kepada renungan akan makna kehidupan 

Bahwa tiada hari tanpa awal dan akhir 

seperti senja yang datang dan pergi


Di ujung negeri, senja pun telah pergi Menyisakan kenangan tak terlupa, 

Mentari yang terus redup 

Mengajar kita semua akan ada akhir

Mengetuk kita untuk mensyukuri setiap apa yang datang dan pergi,

Temajuk, 12 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun