Sementara Cu Pat Kay adalah perwujudan sifat manusia yang sukses, berkarier cemerlang, bahkan mencapai puncak karier, namun sifatnya yang terlalu disetir oleh hawa nafsu terhadap wanita telah membuatnya terjerumus pada sifat Babi. Sedangkan Wu Ching adalah penggambaran manusia yang penurut, rajin, tidak memiliki ambisi selain pengabdian, namun bodohnya berlipat-lipat, akhirnya juga terjerumus dalam kesengsaraan.Â
Karena kisah fiksi Perjalanan ke Barat lebih dikenal sehingga mengaburkan peranan seorang tokoh hebat yang bernama Tong Sam Cong (Xuan Zhang). Pencerahan buddhis yang dialami seorang Tong Sam Cong mampu membawa pengaruh baik pada dunia tidak sekedar menjadi seorang biksu tetapi juga menjadi diplomat perdamaian kepada dunia diluar Tiongkok.Â
Semoga jalan hidup seorang Biksu di era Dinasti Tang dalam memberi teladan bagi kemanusiaan dan kegigihan berjuang untuk perdamaian membuat kita terdorong untuk melakukan hal yang baik, tidak hanya terbatas kepad umat Buddha tetapi kepada kita semua. Selamat hari  Trisuci Waisak buat kaum Buddhis Indonesia dan dunia. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H