Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Merayakan Imlek dalam Keluarga Campuran

11 Februari 2021   13:23 Diperbarui: 12 Februari 2021   09:27 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Singkawang di malam Imlek 2020 (Dokumentasi pribadi)

Imlek adalah hari yang paling dinanti saat saya kecil. Selain makanan enak yang berlimpah dan tentu saja angpao yang selalu didapat. Setelah menikah Imlek menjadi berbeda karena saya menikah dengan wanita Dayak yang tidak merayakan Imlek. Tetapi sebuah akulturasi terjadi. 

Kami sepakat untuk menjaga tradisi masing-masing dan akan mendidik anak supaya sadar, dia dilahirkan dalam dua budaya berbeda sehingga saat besar nanti tidak lupa budaya dari kedua orangtuanya tanpa perlu menganggap budaya yang satu lebih baik dari budaya yang lain.

Pernah seorang teman bertanya, "Kamu merayakan Imlek atau Natal?" kujawab dengan enteng, "Keduanya."

"Wah pengeluaran jadi besar ya."

Pengeluaran bertambah itu pasti karena kedua hari raya, kami rayakan. Tetapi kami juga merasakan sebuah keunikan dalam merayakan keduanya. Saat dua budaya bertemu dalam satu rumah maka akan terjadi akulturasi. 

Gaya Anak Saat Imlek 2019 (Dokumentasi pribadi)
Gaya Anak Saat Imlek 2019 (Dokumentasi pribadi)

Disaat kami merayakan Natal, biasanya kami pulang kampung (meski tidak setiap tahun). Nah saat pulang kampung itu istri menyiapkan amplop angpao untuk sanak saudara di kampung. 

Mungkin hanya kami di kampung tersebut yang melakukan ritual bagi angpao bagi keponakan dan saudara yang belum menikah. Syukur Natal tahun kemarin ada angpao bertema natal, sebelumnya kami pakai angpao Imlek. 

Belum lagi saat gawai Dayak, kami juga harus sering merayakan dengan berkunjung ke tempat orang yang lebih tua. Mandat budaya leluhur tetap kami juga sebagai ajang silaturahmi untuk mempererat persaudaraan.

Singkawang Jelang Imlek (Dokumentasi pribadi)
Singkawang Jelang Imlek (Dokumentasi pribadi)

Kini tiba saatnya merayakan Imlek, biasanya kami sudah siap-siap untuk membersihkan rumah dan mempersiapkan kue dan minuman, jika ada dana lebih maka akan masak opor ayam dan babi kecap. Minuman dan kue sisa Natal tapi dalam kondisi baik, dengan tambahan kue keranjang pastinya. 

Memang di saat Imlek kami lebih pasif dibanding Natal, lebih banyak berkunjung ke rumah kerabat yang lebih tua, tetapi selalu ada tamu bertandang untuk mengucapkan selamat Imlek pada kami. Setidaknya ada sedikit angpao yang akan kami bagikan.

Cap Go Meh Pontianak 2016 (Dokumentasi pribadi)
Cap Go Meh Pontianak 2016 (Dokumentasi pribadi)

Puncak perayaan Imlek ada di Cap Go Meh. Adalah kebiasaan kami untuk merayakan dengan melakukan perjalanan ke Pontianak karena biasanya saat Cap Go Meh di Pontianak dan Singkawang dirayakan dengan meriah. 

Saat ini akan menjadi ajang kumpul keluarga karena orang tua saya dari Sumatra akan datang ke Pontianak untuk merayakan Cap Go Meh bersama.

Beragam kegiatan biasa kami lakukan misalnya berwisata ke Singkawang jika memungkinkan. Singkawang biasanya sangat ramai jika Cap Go Meh. 

Cap Go Meh Singkawang sudah mendunia, sehingga menjadi event wisata terbesar di Kalimantan Barat. Penginapan harus di booking jauh hari sebelum Cap Go Meh dengan harus dibayar lunas.

Kemeriahan Cap Go Meh Singkawang tidak kalah dengan negeri Tiongkok, selain petasan dan kembang api sepanjang malam, beraneka ragam lampion juga menghiasi kota serta parade para Tatung yang cuma satu-satunya di dunia selalu menjadi atraksi paling menarik. 

Tetapi dengan adanya pandemi kali ini Festival Imlek dan Cap Go Meh ditiadakan sementara, tetapi kami tetap merayakan Imlek. Selamat Hari Raya Imlek 2572, Gong Xi Fa Cai. 

Singkawang di malam Imlek 2020 (Dokumentasi pribadi)
Singkawang di malam Imlek 2020 (Dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun