Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Saat Tetap di Rumah, Hati-hati Rekayasa Sosial (Penipuan) Transaksi Online

4 April 2020   14:30 Diperbarui: 4 April 2020   15:58 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Social Engineering atau rekayasa sosial adalah sebuah bentuk interaksi didunia maya dalam rangka melakukan kejahatan. Interaksi itu sendiri memanfaatkan kelemahan psikologi maupun kelemahan pengetahuan manusia. Kini saat wabah pandemi Covid-19 menyebar dan kita diharuskan untuk tetap tinggal dirumah guna membatasi penyebarai Covid-19. Maka banyak dari kita mengandalkan transaksi online (daring) untuk membeli segala macam kebutuhan kita.

Kita sering mendengar atau membaca seseorang yang tertipu oleh orang lain di dunia maya dengan menggunakan modus rekayasa sosial. Umunya terjadi karena ketidak tahuan   

Diberitakan sebelumnya, pada Selasa (17/3/2020) pagi, asisten Sandra Dewi membeli buah dari supermarket di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, menggunakan aplikasi ojek online. Kemudian, sang oknum meminta asisten Sandra Dewi untuk menambahkan kekurangan uang yang awalnya Rp 150.000 dengan cara transfer. Namun, oknum itu menyuruh untuk menambahkan kode 005 di depan nominal sehingga tanpa sadar membuat uang yang ditransfer menjadi sebesar Rp 5.150.000. Oknum tersebut mengaku uang belum juga masuk. Asisten Sandra Dewi lalu mentransfer berkali-kali hingga ratusan juta rupiah.

Saya menduga transaksi yang terjadi pasti di luar aplikasi ojol. Rekayasa sosial yang dilakukan oknum ojol sukses memperdaya korban (Asisten Sandra Dewi) hingga rugi ratusan juta rupiah. Sebelumnya juga beberapa orang mengalami modus yang sama seperti yang dialami oleh asisten Sandra Dewi. Untuk itu kita harus waspada jika kita melakukan transaksi melalui aplikasi tetapi diajaknya untuk keluar aplikasi dan melakuakn hubungan melalui media lain. Sebenarnya korban harus sadar jika transaksi terjadi diluar aplikasi karena rawan penipuan.

Hal-hal yang perlu saya ingatkan adalah bahwa :

  • Segera hentikan jika harus melakukan transaksi diluar aplikasi
  • Segera hentikan jika harus melakukan melakukan transaksi yang sama secara berulang dengan alasan apapun.
  • Miliki rekening khusus dengan saldo secukupnya untuk bertransaksi secara daring (online). Bukankah kini membuka rekening bank bisa melalui fasilitas daring.

sumber: Kompas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun