Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pandemi Corona dan Dilema Paramedis di Daerah Terdepan

17 Maret 2020   22:04 Diperbarui: 19 Maret 2020   16:04 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya mungkin yang paling galau karena pandemi corona yang melanda karena istri adalah petugas medis di salah satu kabupaten. Mereka adalah garda terdepan dalam memerangi corona. 

Wilayah kami sangat dekat jaraknya dengan Malaysia yaitu negara bagian Sarawak sehingga arus pergerakan barang dan manusia menjadi hal yang biasa. 

Sebelum Indonesia ditemukan pasien positip Covid 19, Malaysia sudah terlebih dahulu. Jal ini semakin membuat kami was-was, bagaimana jika ada pasien terduga corona atau positip Covid 19 datang ke rumah sakit, sedangkan APD (Alat Perlindungan Diri) tenaga medis tidak memadai

Beberapa waktu yang lalu kita menyaksikan melalui layar televisi dua orang petugas medis menggunakan jas hujan sebagai APD. Jauh sebelum corona menjadi wabah Rumah Sakit Umum Daerah tempat istri bekerja selalu kekurangan APD. 

Beberapa kali menangani pasien melahirkan (istri bidan) yang mengidap penyakit menular terutama STD (Sexual Transfer Disease/Penyakit Sexual Menular) seperti HIV, sipilis, Gonnorhea dan lain-lain tanpa menggunakan menggunakan APD memadai hanya menggunkan masker dan sarung tangan sementara baju proteksi tidak ada. 

Menurut keterangan teman yang mengurusi masalah tersebut, sudah diajukan tetapi realisasi tidak sesuai kebutuhan sedangkan untuk mengajukan yang baru harus menunggu tahun anggaran baru. Sementara tugas menangani pasien tidak pernah bisa ditunda.

Pemerintah perlu memperhatikan kebutuhan APD perawat dan bidan dalam mereka menjalankan tugas Karena sebagai tenaga medis mereka harus siap menjalankan tugasnya menangani pasien apapun kondisinya. Sebagai suami saya hanya bisa berdoa saja supaya tidak ada kejadian buruk tidak terjadi. 

Belum lagi selama beberapa tahun ini, pembayaran insentif bagi perawat dan tenaga medis dari BPJS sulit cair sehingga kesejahteraan dan uang untuk membeli kebutuhan untuk menjaga kesehatan juga berkurang. 

Sementara tugas dan tanggung jawab mereka sangat beresiko bukan mustahil mereka mempertaruhkan nyawa demi menolong pasien, entah kapan pemerintah memberi perhatian bagi kesejahteraan tenaga paramedis. 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun