Selama ini nama Temajuk asing di telinga orang Indonesia termasuk bagi para backpacker maupun para wisatawan lokal. dibawa oleh rasa penasaran itu saya memberanikan diri untuk mendatanginya.
Dengan hanya berbekal petunjuk orang dari Jagoi Babang bahwa Jalan yang sudah terbangun di Jagoi bisa menuju Temajuk. Mungkin agak sedikit nekat saya dan teman saya, Gideon memberanikan diri untuk menuju Temajuk dengan menggunaka motor Vario 125.
Berangkat dari kota Bengkayang jam 08.00 pagi dengan menggunakan motor kami menambil rute Lumar, Ledo, Sanggau Ledo, Seluas dan Jagoi Babang kemudian belok kiri (barat) melalui rute Kumba, Sajingan Besar, Sungai Bening, Aisuansuang, Temajuk.
Total jarak tempuh kira-kira 300 kilometer, Â dengan situasi jalan bervariasi. Mulai dari Jalan beraspal mulus, jalan berpasir serta jalan tanah yang cenderung banjir saat hujan.
selain rute tersebut kita juga mengambil rute Singkawang, Pemangkat, Tebas, Sambas, Kartiasa kemudian dilanjutkan dengan menyebrang dengan fery menuju teluk Kalong, kemudian menuju Paloh-Ciremai.
Dari Ciremai kita naik Feri untukk menyebrang. Dari sana kita menuju Sebubus dengan kondisi jalan yang masih tanah kita menuju ke Temajuk. Pada bebrapa tahun yang lalu menuju Temajuk hanya bisa di lakukan dengan Jalan Laut dengan kapal kecil dan berhenti di Dermaga Camar Bulan yang kini kondisinya terputus .
Pantai Temajuk terletak di ujung utara bagian barat Kalimantan Barat  yang berbatasan langsung dengan Malaysia dengan memilik panjang pantai 60 Kilometer dan hanya berjarak 4 kilometer dari Teluk Melano, Malaysia. Tidak heran di Temajuk banyak tentara penjaga perbatasan.Â
Sesampainya di temajuk seakan membuat kita sulit move 0n karena keindahan pantai. Area pantai yang masih alami dan sepi membuat kita seolah menjadi pemilik pantai. Kebersihan pantai masih terjaga.