Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jelajah Borneo (VI) Bukit Kelam

29 Januari 2011   08:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:05 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukit Kelam adalah sebuah bukit batu dengan ketinggian 600 M dan luasnya kira-kira 4000 meter peersegi serta memiliki warna hitam kelam dengan ditumbuhi pohon besar di sekitarnya. Sangat eksotik. Saya sendiri sempat terpana melihat Bukit Kelam pertama kali. Selain itu pemandangan alam di sekitar bukit kelam juga indah. Rugi untuk dilewatkan.

Bukit Kelam adalah salah satu obyek wisata Kalimantan Barat yang tidak boleh dilewatkan.Terletak di Kabupaten Sintang. Kira-kira 20 KM dari pusat kota Sintang kearah Kapuas Hulu. Jika sedikit keluar kota Sintang Bukit Kelam sudah terlihat. Untuk menuju dapat memakai kendaraan umum dan di terminal pasar Inpres. Jika memakai kendaraan pribadi atau carter kita harus menuju perempatan Kenukut. Dari situ terlihat jelas tulisan “Obyek Wisata Bukit Kelam” kita hanya perlu belok kiri. Kira-kira 3 KM dari bisa menjumpai obyek wisata air terjun, tetpatnya di kampung Ajak. Dari sini kita bias mendaki hingga ke puncak bukit. Tapi pendakian itu cukup menguras tenaga. Hati-hati bagi yang tidak memiliki stamina prima. Dari sini kita bisa menikmati pemandangan yang luar biasa.

Jika anda penganut agama Katolik kira-kira 3 KM dari Ajak, kita bisa menemui tempat ziarah Jalan Salib dan Gua Maria. Tepatnya di kampung Merpak. Tempat yang ideal untuk berdoa dan menikmati kesunyian. Jika pada hari libur kedua tempat tersebut selalu dipenuhi pengunjung.

Menurut dongeng penduduk setempat Bukit Kelam terjadi karena kegagalan niat jahat Bujang Beji yang hendak menutup Sungai Kapuas supaya tidak mengalir ke hilir karena dia iri dengan saudaranya yang selalu berhasil dalam mengelola sungai sehingga dapat menikmati hasil ikan yang melimpah. Sedangkan dia hasilnya sedikit karena dalam mencari ikan dia tidak mengindahkan kelestarian lingkungan alias menggunakan tuba (racun dari akar-akar pohon). Dengan kesaktiannya dia memanggul bukit batu dari Kapuas Hulu untuk membendung air sungai Kapuas. Tetapi rencana jahatnya gagal karena tali yang mengikatnya putus. Sehingga jadilah Bukit kelam seperti sekarang.

Sintang terletak 300KM dari Pontianak yang bias dijangkau dengan bus eksekutif Damri. Sintang Sendiri merupakan kota sungai dibelah sungai Kapuas. Dahulu sungai merupakan urat-nadi transportasi Sintang terutama untuk menghubungkan antar kota kabupaten bahkan hingga Pontianak. Hingga saat ini sungai masih merupakan sarana transportasi penting untuk menuju pedalaman, seperti menuju Ketungau.

Sintang layak dikunjungi karena memiliki panorama yang tepian sungai yang indah. Di depan kantor bupati Sintang, dekat RSUD dr. M. djoen, merupakan tempat yang tepat untuk menikmati suasana sore. banyak orang koat Sintang bersantai di tempat ini saat sore. termasuk para pemancing yang "berburu" ikan di Sungai Kapuas. sunguh nyaman dan murah mancing diatas lanting dan terdapat kantin jika anda yang lupa membawa bekal. selain itu terdapat penginapan diatas sungai (lanting) dengan kisaran harga Rp50.000 permalam. layak dicoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun