Mohon tunggu...
Anton Surya
Anton Surya Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengelana

Pengelana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mudik ke Fitra

27 Juli 2014   18:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:02 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap tahun orang disibukan dengan ritual tahunan yang namanya mudik. ritual seperti ini tidak hanya monopoli orang Indonesia, hampir setiap negara mempunyainya. Ritual yang berulang terus sehingga layak disebut tradisi.

[caption id="attachment_335303" align="alignnone" width="526" caption="Karya Engkong Ar Ke di Facebook"][/caption]

Mudik itu sendiri berasal dari kata udik yang artinya kampung. Kita telusuri asal lebih dalam kata udik mempunyai lawan kata milir yang mempunyai kata dasar hilir. sedangkan mudik adalah lawan dari milir yang artinya kembali ke hulu atas kembali ke asal. Di Indonesia mudik itu identik dengan Idul Fitri yang secara mudah saya artikan kembali ke fitra.

Saat tiba di kampung maka manusia melepaskan semua atribut jabatan, pangkat dan kekayaan yang dimiliki untuk kembali ke fitra menjadi manusia biasa. Dimana sejatinya manusia bagian dari manusia lain dan tunduk terhadap norma dan aturan yang berlaku dimasyarakat dimana mereka tinggal.  Maka tidak heran seorang Jokowi, yang sudah terpilih menjadi Presiden R.I. (minimal versi KPU) harus berlutut di hadapan seorang wanita tua yang masih menjadi rakyat jelata.

Selain itu ada satu sebab yang tidak bisa kita abaikan saat mudik. Seseorang akan tergoda bernostalgia dengan teman-teman lama di tempat yang sudah lama tidak mereka kunjungi. Akibat pengaruh alam bawah sadar kita, sebagian besar manusia selalu menggangap kenangan masa lalu adalah indah. Kebersamaan dan persaudaraan yang terjadi saat semua berkumpul di kampung halaman. Tukar pengalaman dan mengungkap kembali pengalaman lama menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan.  Momen indah itu yang ingin selalu diulangi. Makanya tidak heran jika orang berbondong-bondong untuk mudik sekalipun harus menempuh berbagai kesulitan dalam perjalanan. Selamat mudik dan kembali ke fitra.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun