Mohon tunggu...
Surya Gentha Akmal
Surya Gentha Akmal Mohon Tunggu... Ilmuwan - Researcher

Research Scientist | Writer | Learner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

PPIDK Amerop Selenggarakan Webinar Kebangsaan Menyambut Tahun Baru Imlek 2572

6 Februari 2021   07:44 Diperbarui: 6 Februari 2021   07:49 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Youtube PPIDK Amerop

Sebagai bangsa yang majemuk kita sepakat bahwa budaya bergerak dinamis dan seirama dengan berkembangnya masyarakat. Warisan yang berbentuk perilaku, sikap, kebiasaan, dan norma dalam kehidupan sehari-hari merupakan sebuah nilai dan cita-cita yang dimiliki bersama sehingga dapat memprediksikan suatu perbuatan yang sesuai dengan pola kemasyarakatan. 

Indonesia sebagai sebuah negara yang berdaulat dan memiliki masyarakat yang multikultural dan menghargai pluralisme sebagai keragaman budaya untuk tetap dilestarikan. 

Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia Kawasan Amerika-Eropa (PPIDK Amerop) melalui Divisi PPIDK Amerop Support (PAS) mencoba merajut kebinekaan dan toleransi menuju Indonesia Emas dalam Webinar Kebangsaan untuk memperingati Tahun Baru Imlek 2572 (Tahun Kerbau Logam). 

Kegiatan yang ditayangkan live melalui kanal Youtube PPIDK Amerop, Kamis (4/2), ini meghadirkan narasumber dan panelis dari berbagai latar belakang, serta mendapat banyak perhatian dari masyarakat di Indonesia maupun luar negeri. Antusiasme ini menunjukkan bahwa tingginya animo masyarakat untuk terus menjaga kemajemukan bangsa. 

Di awal diskusi Ketua Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia David Herman Jaya menegaskan bahwa kedewasaan hidup berbangsa harus dijadikan sebagai komitmen bersama dan sebagai generasi penerus harus selalu mengedepankan kepentingan dan persatuan bangsa. 

Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengimbuhkan bahwa cinta Tanah Air merupakan perintah dari agama yang tidak membedakan antara agama dan negara. "Di Indonesia kita menjalankan keberagaman dan kebangsaan dalam satu napas," tegasnya. 

Poin penting juga ditegaskan pemilik Museum Pustaka Peranakan Tionghoa Azmi Abubakar. Dalam mewujudkan kebinekaan, menurutnya, perayaan Tahun Baru Imlek bukan hanya untuk etnis Tionghoa, tetapi semua anak bangsa dapat merayakannya. 

Selanjutnya, Ketua Harian Perhimpunan Indonesia Tionghoa dr Indra Wahidin menyampaikan bahwa kebinekaan harus kita lakukan bersama-sama. Budaya sudah berakulturasi sehingga setiap elemen bangsa harus bersatu padu dan merawat kebinekaan tersebut. 

Hal itu diperkuat oleh sejarawan Indonesia Anhar Gonggong. Sejarah itu menjadi bagian dalam proses kehidupan untuk kondisi yang diharapkan di masa depan. Sejarah yakni melihat hari depan. Kekinian dalam melihat hari depan merupakan proses yang tak terpisahkan dalam proses sejarah. 

Secara terpisah Surya Gentha Akmal selaku PJ PPID Kawasan Amerika-Eropa Support dan Ketua PPI Ceko menyampaikan bahwa tujuan yang ingin dicapai dengan mengadakan webinar kebangsaan dalam menyambut Tahun Baru Imlek 2572 yaitu momentum penting bagi kita semua untuk merawat dan menjaga kedewasaan dalam hidup beragama, berbangsa, dan berbudaya. "Kematangan beragama, berbangsa, dan berbudaya dibuktikan dengan kita turut berbahagia ketika saudara sebangsa dan setanah air juga bahagia," tutupnya. 

Melalui kegiatan itu, PPIDK Amerop mengajak setiap elemen bangsa untuk dapat berbenah dan melihat kebinekaan dan toleransi sebagai nilai-nilai kemanusiaan yang harus dijaga bersama tanpa melihat suku, agama, ras, dan budaya, seperti yang telah ditunjukkan oleh pendiri bangsa ini. 

Hadir pula pada kegiatan tersebut tiga orang panelis yaitu, Findley Maringka selaku ketua PPI Irlandia, Reza Dani Rumbiak selaku PJ Kontribusi Untuk Negeri PPIDK Amerop, dan Alvinsyah Adityo Pramono selaku Presiden Permias Nasional. 

Kegiatan ini dimoderatori oleh Safira Nur Allya Ramadhanty dan dipandu oleh Griyana Ledwina Panelewen. Koordinator PPIDK Amerop, Simatupang Yitzhak Karunia pada pembukaannya menyampaikan harapan agar Tahun Baru Imlek 2021 bisa menjadi tahun pemulihan dan menjadi awal baik untuk tahun-tahun berikutnya. (SGA)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun