Macam-macam istilah dikemas dalam bentuk konten selegram agar menggoda pemilih. Tentu saja, kreatif seperti ini adalah kesempatan bersejarah untuk menentukan pemimpin negeri Indonesia tercinta.
Berikut narasi yang dikedepankan oleh penyelenggara pemilu. Brand konten  menginisiasi kampanye untuk masyarakat dalam menentukan pilihan dengan hati di Pemilu tanggal 14 Februari 2024 mendatang.
Pertama, kaitan tanggal 14 Februari menjadi tanggal yang tidak asing bagi generasi muda. Dahulukan kasih suara mencoblos di TPS, ketimbang hari valentine atau hari kasih sayang pada tanggal tersebut.
"Tanggal 14 Februari, daripada valentine days. Lebih baik ke TPS. #Chuakss," demikian, Â kutipan video ajakan yang dipromosikan KPU Makassar, di medsos.
Konten narasi berikutnya tentang cegah golput. Atau golongan putih selalu diidentikkan dengan sikap cuek, apatis, atau tidak mau cawe-cawe dengan kondisi politik, tidak memilih ke TPS untuk mencoblos.
"Katanya warga Negara Indonesia, kok golput. #Chuakss," seruan konten dipablis IG KPU itu.
Selanjutnya, konten berikutnya bikin ngakak. Gaya pacaran setiap pasangan, ada yang pacaran hanya untuk jangka pendek, tapi ada juga yang ketergantungan sama elit.
"Pacaran elit, memilih sulit. #Chuakss," kutipan dalam konten tersebut.
Selain itu, ajakan berikutnya. "Katanya punya KTP, kok tidak memilih. #Chuakss," sambung penyampaian petugas ad hoc dalam tayangan video itu.
Terakhir, menyindir kebablasan dan kebebasan gemerasi milenial untuk masuk nyoblos di TPS. Daripada menjalani asmara dan cek-cok karena bunyi notifikasi handphone.
"Dapida cek notif doi, lebih baik cek DPT online. #Chuakss," demikian beberapa narasi kampanye di Platform Digital dari tim KPU Makassar.