Wibawa yang coba dihadirkan ke dalam diri semata-mata melalui show off limpahan uang, harta, dan harta kekayaan, apalagi jika diperoleh melalui tindakan korupsi, laku yang otoriter, bukanlah wibawa yang sebenarnya. Itu hanyalah sejenis tuah yang diejan-ejan.
Leiden, September 2016.
* Diolah kembali dari esai dengan judul yang sama yang pernah terbit di harian Padang Ekspres, Minggu, 9 November 2014.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H