Mohon tunggu...
Suryadi
Suryadi Mohon Tunggu... -

Saya menulis dengan sikap rendah hati. Saya hanya berharap dari apa yang saya tulis, orang lain akan beroleh manfaat, walau mungkin hanya secuil. Dan saya berharap dari manfaat yang diperoleh orang lain dari tulisan saya itu, Tuhan Yang Maha Kuasa akan berkenan membalasnya dengan menunjukkan jalan kebenaran dalam hidup saya. (Personal page: http://www.universiteitleiden.nl/en/staffmembers/surya-suryadi).

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Melawan Amnesia Sejarah: Kabinet Republik Maluku Selatan (RMS), 1950

22 Juli 2016   04:54 Diperbarui: 22 Juli 2016   07:03 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 5: Johanes Benjamin Pattiradjawane, Menteri Keuangan "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)

Dalam esai saya terdahulu yang bertajuk “Johanes Hermanus Manuhutu: Presiden Pertama ‘Republik Maluku Selatan’ (‘RMS’) yang Berkuasa Hanya 8 Hari Saja” (baca di sini), saya menjanjikan akan menayangkan foto-foto anggota Kabinet “RMS” yang kemerdekaannya diproklamasikan di Ambo pada tangga 25 April 1950. Janji saya itu saya penuhi dalam esai ini. Berikut foto-foto diri anggota Kabinet “RMS” tersebut.

Gambar 2: Johanes Hermanus Manuhutu, Presiden "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 5)
Gambar 2: Johanes Hermanus Manuhutu, Presiden "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 5)
Gambar 3: Albert Wairizal, Perdana Menteri "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 5)
Gambar 3: Albert Wairizal, Perdana Menteri "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 5)
Gambar 4: Daniel Johannes Gaspers, Menteri Dalam Negeri "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 5)
Gambar 4: Daniel Johannes Gaspers, Menteri Dalam Negeri "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 5)
Gambar 5: Johanes Benjamin Pattiradjawane, Menteri Keuangan "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)
Gambar 5: Johanes Benjamin Pattiradjawane, Menteri Keuangan "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)
Gambar 6: 5.Goerge Coalife Henry Apitulay, Menteri Keuangan Kedua/Wakil Menteri Keuangan "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)
Gambar 6: 5.Goerge Coalife Henry Apitulay, Menteri Keuangan Kedua/Wakil Menteri Keuangan "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)
Gambar 7: Domingus Zakaria Pesuzarissa, Menteri Penerangan "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)
Gambar 7: Domingus Zakaria Pesuzarissa, Menteri Penerangan "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)
Gambar 8: Ibrahim Ohorilla, Menteri Ekonomi "RMS", satu-satunya anggota Kabinet "RMS" yang beragama Islam. (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)
Gambar 8: Ibrahim Ohorilla, Menteri Ekonomi "RMS", satu-satunya anggota Kabinet "RMS" yang beragama Islam. (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)
Gambar 9: Frederick Hendrik Pieter, Menteri Lalu-Lintas "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)
Gambar 9: Frederick Hendrik Pieter, Menteri Lalu-Lintas "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)
Gambar 10: Jacob Stevanus Hendrik Norimana, Menteri Kemakmuran "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)
Gambar 10: Jacob Stevanus Hendrik Norimana, Menteri Kemakmuran "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 6)
Gambar 11: 10.Dr. Thomas Arend Hendrik Pattiradjawane, Menteri Kesehatan "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 7)
Gambar 11: 10.Dr. Thomas Arend Hendrik Pattiradjawane, Menteri Kesehatan "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 7)
Gambar 12: Thomas Nussy, Panglima Besar Angkatan Perang "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 7)
Gambar 12: Thomas Nussy, Panglima Besar Angkatan Perang "RMS". (Sumber: Pesat. Mingguan Politik-Ekonomi & Budaja, No. 11, TAHUN XI, 16 MARET 1955: 7)
Sebagaimana sudah diinformasikan dalam eseai terdahulu, sejak 1 Maret hingga 8 Juni 1955 berlangsung sidang pengadilah militer terhadap apa yang dinamakan sebagai “Presiden dan Anggota Kabinet Republik Maluku Selatan”, setelah ditahan sekitar kurang lebih 4 tahun lamanya. Jumlah mereka 13 orang.

Foto-foto di atas menampilkan foto wajah para “Pemimpin RMS” tersebut. Akan tetapi dua orang di antaranya – Samson Daatje Jacob, “Panglima Tentara” “RMS", dan Tetelepta, “Menteri PPK RMS” – tidak ada foto wajahnya dalam daftar ini. Tetelepta (ditulis juga “Titulepta”) – lihat nomor dua berdiri berbaju putih dalam foto 2 dengan keterangan dalam bahasa Belanda di bawahnya (sumber: J.A. Manusama et. al, “Keluaran Lustrum I: 5 Tahun Republik Maluku Selatan”, Mena Muria No. 4 , Tah. V, 25 April 1955: 2) – meninggal dalam Tahanan Militer di Yogyakarta sebelum disidangkan karena komplikasi penyakit “djantung, gindjal dan hooge bloeddruk” yang dideritanya. Ia sempat dirawat di Rumah Sakit Tentara Yogyakarta sebelum meninggal (lihat: “Pemimpin2 Rep. Maluku Selatan Diperiksa.” [Bagian] IV, Pesat. Mingguan Politik Ekonomi & Budaja, Nomer Lebaran, 20-21, TAHUN XI, 20 MEI 1955: 20).

Berikut ini keterangan singkat tentang para “Pemimpin RMS” tersebut, yang dikutip dari majalah Pesat. Mingguan Politik Ekonomi & Budaja, No. 10, TAHUN XI, 9 Maret 1955: 7).

  1. Johannes Hermanus Manuhutu, lahir di Saparua tanggal 9 April 1908, “Presiden RMS”. Ia menyerah tahun 1951.

  2. Albert Wairizal (juga ditulis: ‘Wairisal’), “Perdana Menteri RMS”, lahir tanggal 23 Oktober 1909 di Amet (Nusalaut), mula-mula lari ke Irian, kemudian menyerah pada bulan Oktober 1953.

  3. Daniel Johanes Gaspers, umur 66 tahun, lahir di Ambon [c. 1899], tanggal 7 November 1950 ditahan di Ambon, tanggal 8 Februari 1954 dipindahkan ke Yogyakarta.

  4. Johanes Benjamin Pattiradjawane, “Menteri Keuangan RMS”, umur 51 tahun [lahir c. 1904]. Tanggal 2 Maret 1951 ditahan di stafkwatier di Makassar, tanggal 1 September 1951 dipindahkan ke Semarang, tanggal 8 September 1951 dipindahkan ke tahanan di Pulau Nusakambangan, dan tanggal 9 Januari 1954 dipindahkan ke Yogyakarta.

  5. Goerge Coalife Henry Apitulay (ditulis juga “Apituley”), “Menteri Keuangan kedua RMS”, umur 54 tahun, lahir di Kotaraja (Aceh) [c. 1900], ditahan di Ambon tanggal 4 Januari 1952, dipindahkan ke Yogyakarta tanggal 13 Desember 1952. Ketika RMS masih berkuasa di Ambon, selaku Menteri Keuangan adalah Benjamin Pattiradjawane. Akan tetapi sesudah RMS lari ke Seram, maka George Codlife Henry Apitulay ditunjuk sebagai pengganti Pattiradjawane.

  6. Domingus Zakaria Pessuzarissa [ditulis juga “Pessuwariza”), “Menteri Penerangan dan Sosial RMS”, menyerah tahun 1951. Domingus lahir tanggal 3 Desember 1894 di Naku, Ambon. Tanggal 13 Desember 1952 dibawa ke Yogyakarta.

  7. Ibrahim Ohorilla, “Menteri Ekonomi RMS”, satu-satunya menteri “RMS” yang beragama Islam. Ia menyerah tahun 1951. Umur 48 tahun, lahir tanggal 18 Agustus 1906 di Tulehu (Ambon), ditahan tanggal 4 Januari 1952 di Ambon, bulan Desember 1952 dipindahkan ke Yogyakarta.

  8. Jacob Stevanus Hendirik Norimana [ditulis juga “Norimarna”), “Menteri Kemakmuran RMS”, lahir tanggal 23 Mei 1906 di Serwaru, Pulau Leti. Tanggal 9 November 1950 ditahan di Ambon, tanggal 26 Desember 1950 dipindahkan ke Makassar, tanggal 1 September 1951 dipindahkan ke Semarang, dan tanggal 19 Januari 1954 dipindahkan ke Yogyakarta.

  9. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Politik Selengkapnya
    Lihat Politik Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun