Pada tgl 23 April 1950 sekira djam 16,00 para terdakwa [12 orang yang disidangkan itu] dipanggil dalam suatu rapat jang telah diatur oleh Mr. Dr. Soumokil dan Ir. Manusama. Dalam rapat itu hadir orang2 militer jang berasal dari KNIL. Para terdakwa tidak mengetahui sama sekali akan atjara rapat itu.[...]
Ketika rapat dimulai, maka seorang sersan militer KNIL jang berbitjara atas nama seluruh militer KNIL, [yang] bernama Tanaka, minta kepada Manuhutu selaku kepala daerah Maluku Selatan dan Ketua Dewan Pemerintah Maluku Selatan supaja memproklamirkan kemerdekaan “RMS” sebelum matahari terbenam. Manuhutu dituduh [oleh Sersan Tanaka] telah mengundang TNI untuk datang ke Maluku Selatan. Tetapi tuduhan sersan ini disangkal [oleh Manuhutu]. Djuga Wairizal [Wairisal] selaku wakil Ketua Dewan Pemerintah Maluku Selatan menyangkal [tuduhan Sersan Tanaka itu]. Manuhutu menolak untuk memproklamirkan RMS.
Manuhutu kemudian minta supaja rapat ditunda dan disokong oleh Wairizal. Rapat djadi ditunda dan akan dilandjutkan tgl 24 [April] keesokan harinja pada sore hari.
Pada pagi hari [24 April] Manuhutu lalu mengadakan rapat dengan kepala2 djawatan maluku Selatan. Akan tetapi dalam rapat itu tidak diambil keputusan sesuatu mengenai desakan kaum militer terhadap anggota2 Dewan Pemerintah Maluku Selatan.
Pada sore harinja dihalaman kantor Kepala daerah, [demikian keterangan] Manuhutu, [telah] datang banjak orang2 terutama dari kalangan militer (KNIL). Keadaan sudah diatur demikian rupa dimana telah disiapkan lima kursi untuk mereka jang akan memproklamirkan [kemerdekaan Maluku Selatan]. Kursi jang tertinggi diperuntukkan [bagi] Manuhutu[,] sedang [yang] lainnja untuk terdakwa2 lain, diantaranja Wairizal dan Gaspers.
Setelah rapat dimulai, maka sersan Tanaka mengemukakan lagi supaja diproklamirkan “RMS”. Manuhutu menolak keras dan berkali2 menjatakan tidak mau. Tetapi orang2 diluar[,] terutama militer, berteriak2 sedemikian rupa sehingga mereka mendesak Manuhutu supaja mau mendjadi “Presiden". Malahan ada jang menjuruh supaja mereka turun dari kursinja djikalau tidak mau menuruti kemauan rapat.
Karena tekanan jang sangat [kuat] itu maka oleh Manuhutu disanggupkan [juga] karena ia tidak dapat berbuat lain, takut diancam kaum militer. Setelah Manuhutu menjatakan sanggup maka mereka [orang-orang militer KNIL] lalu bersorak2 dan mendjabat tangan orang2 jang duduk dikursi.
Soumokil dan Manusama dalam rapat itu berbitjara dan [juga] mendesak [Manuhutu] seperti jang dilakukan oleh kaum militer.
Tgl 25 [April] diserahkan teks proklamasi kpd Passuwariza (jg kemudian djadi Menteri Penerangan) supaja membikinnja. Dan pada hari itu djuga “RMS” diproklamirkan keseluruh dunia melalui tjorong2 radio di Ambon.
Manuhutu: Ia menitik beratkan bahwa ia berbuat [memproklamirkan kemerdekaan “RMS”] adalah terdorong karena takut dgn antjaman [tentara-tentara KNIL]. Dikatakan bahwa ia pernah akan dibunuh oleh KNIL.