Mohon tunggu...
Surya Dewangga P. S.Pd
Surya Dewangga P. S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang fasilitator pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di wilayah Kabupaten Pasurua.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Diferensiasi Mata Pelajaran Sejarah untuk SMK

2 Desember 2022   09:24 Diperbarui: 2 Desember 2022   09:31 1637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa kini proses pembelajaran begitu variatif dalam implementasinya. Belajar pun kini tidak selalu bersumber pada guru. Hal ini banyak kita temui pada Generasi Z (Tahun kelahiran 1997-2012) di mana mereka terbiasa menggunakan teknologi gawai sebagai sumber belajar mereka. Para pelajar yang tergolong dalam Generasi Z kini mereka pun terpacu dalam menggali informasi dengan berbagai media dan penggunaan internet. Mereka memiliki keragaman dalam kenyamanan dalam proses belajar yang berbeda-beda.

Dalam pembelajaran di SMK, para pelajar memiliki beberapa jenis kelompok mata pelajaran yang mereka tempuh yaitu normatif-adaptif, dan produktif. Hal ini berlaku pada Kurikulum K13 yang sebelumnya diterapkan di sekolah yang belum bertransisi ke dalam Kurikulum Merdeka. Pada dasarnya implementasi dari beberapa pembelajaran tersebut memberikan pola pikir dalam pelajar bahwa para pelajar SMK harus fokus dan pintar dalam pelajaran produktif. Sedangkan dalam pembelajaran Normatif-Adaptif merupakan pelajaran penunjang yang kurang menarik dan minim dalam praktek.

Pelajar SMK dalam proses pembelajaran produktif (mata pelajaran jurusan) mereka terbiasa dalam dua tahapan diantaranya teori dan praktek. Hal ini membuat pemahaman dan ketertarikan mereka dalam belajar harus memiliki proses praktek atau proses mencoba. Tidak jarang mereka lebih memilih pembelajaran produktif daripada normatif-adaptif yang notabene mata pelajaraan sejarah termasuk dalam kelompok tersebut.

Mata pelajaran sejarah merupakan salah satu unsur penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Melalui sejarah manusia dapat mempelajari apa saja yang mempengaruhi kemajuan dan kejatuhan sebuah negara atau sebuah peradaban. Mata pelajaran sejarah adalah salah satu pelajaran yang sangat penting dalam pengembangan potensi diri dan pengembangan karakter di sekolah.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Di era sekarang pembelajaran sejarah memerlukan berbagai inovasi agar mudah dipahami dan meningkatkan minat belajar siswa terhadap sejarah. Hal penting untuk kemajuan kualitas pembelajaran sejarah yaitu tidak hanya pada teori namun juga kepada hal-hal yang bersifat praksis. Atas dasar permasalahan tersebut diperlukan inovasi dan kreatifitas dalam proses pembelajaran yang bertujuan menjadikan pembelajaran lebih menarik dan memiliki materi yang berkualitas.

Dalam hal ini media pendidikan dan cara belajar siswa juga berpengaruh dalam proses pembelajaran sejarah yang dapat menarik minat belajar dan tingkat fokus siswa. 

Peran guru juga sangat dibutuhkan dalam mengolah pembelajaran agar mencapai tujuan tersebut. Pertama, guru harus mengolah pembelajaran dengan memanfaatkan media sifatnya dekat dengan siswa, seperti penggunaan smart phone atau gawai mereka dalam pembelajaran. Penggunaan gawai dapat menjangkau media pembelajaran yang luas seperti: E-book, Infografis, Video Pembelajaran Youtube, Film Dokumenter, Online Class, hingga Online Quiz. Dari penggunaan gawai tersebut memungkinkan siswa lebih mudah memahami pembelajaran sejarah dan lebih memotivasi diri untuk menggali rasa ingin tahu lebih.

Penggunaan gawai terdapat sisi positif dan negatifnya karena gawai mereka juga terdapat aplikasi penghibur seperti game online dan media sosial yang luas. Dari segi aplikasi game online, tidak jarang para pelajar siswa maupun siswi juga memiliki lebih dari satu aplikasi. Hal ini berdampak dalam kedisplinan penggunaan gawai lebih condong dalam hiburan. 

Selanjutnya, hiburan di gawai para pelajar pun juga bersumber dalam media sosial seperti TikTok, Instagram, Twitter, Facebook dll. Ditinjau dari kedua jenis hiburan gawai tersebut juga berpengaruh dalam keseharian belajar siswa. Oleh karena itu, guru harus memiliki keahlian dalam memadukan media hiburan meeka ke dalam pembelajaran. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun