Keterbatasan akses ke fasilitas umum seperti lapangan olahraga atau taman yang sebelumnya dapat dinikmati oleh masyarakat sekitar menambah ketegangan dan perasaan eksklusi.Â
Beberapa masyarakat mungkin melihat Gated Communities sebagai simbol ketidaksetaraan sosial yang semakin melebar.Â
Namun, ada juga pandangan yang lebih nuansir, yang mana beberapa orang yang bekerja di lingkungan tersebut, seperti asisten rumah tangga atau tukang kebun, mendapatkan manfaat ekonomi langsung.
Menuju Keberlanjutan Sosial
Untuk mengatasi dampak negatif ini, penting bagi pengembangan Gated Communities di masa depan untuk memperhatikan keberlanjutan sosial.Â
Ini dapat dicapai dengan mempromosikan inklusivitas dan meningkatkan interaksi antara penghuni dan masyarakat sekitar.Â
Salah satu cara yang efektif adalah dengan membuka beberapa akses dan mengadakan kegiatan bersama yang melibatkan semua lapisan masyarakat, seperti festival komunitas atau proyek sosial yang bisa dinikmati bersama.Â
Mengambil langkah-langkah positif untuk meminimalkan kesenjangan sosial akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan inklusif.Â
Setiap pengembangan konsep Gated Communities harus dilakukan dengan mempertimbangkan konteks lokal, kebutuhan masyarakat, dan nilai-nilai sosial yang berlaku.Â
Keseimbangan antara rasa aman dan integrasi sosial harus menjadi prioritas utama agar konsep ini benar-benar bermanfaat dan berkelanjutan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H