Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kolombia, Narkoba, dan Cerita Duka di Piala Dunia 1994

24 Mei 2018   10:30 Diperbarui: 24 Mei 2018   10:38 978
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gamabr: dailymail.co.uk

Waktu itu laga berjalan normal dan sesuai harapan, Kolombia berhasil mendominasi permainan, hingga pada menit ke 35, sepakan pemain Amerika Serikat John Harkes yang berniat di halau Escobar, justru melesat masuk ke gawang sendiri. Tidak ada yang tahu dan pastinya juga tidak ada yang menyangka bahwa gol bunuh diri di Metlife Stadium pada 22 Juni 1994 itu menjadi gol pertama dan terakhir Andreas Escobar dalam karir sepakbolanya.

Dua puluh empat tahun lalu pada Piala Dunia 1994 yang dihelat di Amerika Serikat, Kolombia datang dengan modal kuat sebagai tim yang tidak terkalahkan selama babak kualifikasi dan hanya kebobolan sebanyak 2 gol. Selain itu, keberhasilan mereka menghempaskan Argentina 5-0 di Buenos Aires juga menjadi catatan positif lainnya yang mengiringi langkah gemilang Kolombia ke putaran Final Piala Dunia 1994. Dengan materi pemain yang bisa di bilang sebagai 'Golden Generation' Kolombia saat itu, Kolombia menjadi salah satu favorit juara. Bahkan Pele memprediksi Kolombia akan menjadi juara pada perhelatan Piala Dunia 1994 saat itu.

Sumber Gamabr: sportskeeda.com
Sumber Gamabr: sportskeeda.com
Bergabung bersama Rumania, Swiss serta tuan rumah Amerika Serikat, Kolombia mengawali langkah mereka di Piala Dunia dengan dengan langkah berat setelah di kalahkan Rumania. Dua gol Florin Raducioiu dan satu gol dari Gheorghe Hagi hanya mampu di balas satu gol oleh Adolfo Valencia yang membuat kedudukan berakhir 1-3 untuk kemenangan Rumania.

Laga kedua melawan Amerika diharapkan mampu membuat Kolombia mendulang point pertamanya serta menjaga asa favorit juara tersebut untuk bisa terus berlaga di Amerika. Namun alih alih mendulang 3 angka, Kolombia justru terjungkal 1-2 oleh Amerika yang kala itu sama sekali tidak di perhitungkan dalam sepak bola. Kekalahan atas Amerika itu pun harus membuat Kolombia berkemas lebih awal dari perhelatan Piala Dunia 1994. Enam hari setelah kekalahan tersebut, Kapten Kolombia, Andres Escobar di tembak mati di luar sebuah klub malam, dan di duga di sebabkan karena 1 gol bunuh diri yang ia ciptakan ketika laga melawan Amerika.

"Ini (kematian) yang menjadi ketakutan kami ketika berada di lapangan. Jika kita tidak menang, maka akan ada masalah dan kami akan mati " Asprilla -- mantan striker Kolombia.

Bisnis Narkoba

Sumber Gamabr: copa90.com
Sumber Gamabr: copa90.com
Dikutip dari Dailymail Pablo Escobar (satu bos mafia narkoba terbesar di Kolombia dan tidak mempunyai hubungan apapun dengan Andres Escobar) disebut menjadi orang yang memback up kebangkitan sepak bola Kolombia pada tahun 80-90 an. Kabarnya keberhasilan Atletico Nacional menjadi tim Kolombia pertama yang menjuarai Copa Libertadores pada tahun 1989 tidak lepas dari uang bisnis narkoba milik Pablo Escobar.

"Uang dari bisnis narkoba membuat kami membeli pemain asing terbaik dan mempertahankan pemain terbaik kami agar tidak pergi" ujar Fransisco Maturana, pelatih Atletico Nacional kala itu.

Uang dari bisnis narkoba kala itu memang cukup mengatur sepak bola Kolombia, bahkan Fransisco Maturana --pelatih Kolombia pada Piala Dunia 1994- mengakui bahwa ada ancaman untuk mengatur siapa pemain yang akan bermain atau tidak. Maturana mengakui bahwa ia harus meninggalkan Barrabas Gomez atau seluruh skuad mati. 

"Aku tidak bisa membahayakan hidup orang lain, Barabbas adalah pemain penting. "

Kematian Escobar kala itu menjadi catatan kelam dalam sejarah sepak bola Kolombia. Beberapa pemain menjadi depresi seperti yang dialami Chonta Herrera. "Banyak orang yang hidup dari sepak bola dan mulai meninggalkan olahraga ini setelah apa yang terjadi pada Andres. Kami bertaruh kemenangan dengan nyawa kami." ujar Maturana seperti dikutip the telegraph

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun