"Saya tidak mampu mendorongnya (Adriano) keluar dari rasa depresinya. Dan saya merasa itu adalah kesalahan terbesar saya. Saya benar benar merasa tidak berdaya. "
Selepas dari Inter, Adriano pun kembali ke Brazil dan bermain untuk Sao Paolo dan Flamengo. Di musim 2010/2011, ia sempat kembali ke Italia bersama AS Roma setelah sempat menjadi top skorer di Liga Brazil bersama Flamengo di musim 2008/2009. Sayang comeback nya ke tanah Italia tidak berjalan mulus.Â
Selama 1 musim di tim berlambang serigala tersebut, ia hanya bermain sebanyak delapan kali di berbagai kompetisi tanpa mencetak satu gol pun hingga akhirnya ia kembali pulang ke Brazil lalu menutup karirnya yang penuh depresi,alcohol dan obat obatan di musim 2014 bersama Miami United di Amerika Serikat.
Sang Kaisar harus menerima kenyataan pahit dalam karirnya yang sebetulnya gemilang namun hanya berjalan singkat. Ia tidak mampu mempertahankan performa terbaiknya berkutat dengan depresi yang tidak kunjung habis. Kehancuran mentalnya menjatuhkannya telak dari karir gemilang yang di bangunnya dari bawah.Â
"50 persen dari semua hal yang Anda lakukan terjadi karena faktor mental. Jika Anda tak punya hal itu di kepala Anda, akan sulit." --Zlatan Ibrahimovic-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H