"Apa yang dilakukan oleh Liga Indonesia Baru dengan menangguhkan regulasi pemain U23 hingga 30 Agustus 2017 adalah janggal, tidak konsisten, dan sewenang-wenang. Ini juga merugikan tim karena persiapan yang kami lakukan berdasarkan regulasi awal." -- Benhur Tommy Mano (Ketum Persipura)
Namun di tengah berbagai kontroversi, paling tidak tahun ini PSSI sudah mulai melakukan beberapa hal baik. DI mulai dari bergulirnya kompetisi U-15 dan U17 di tingkat daerah serta mulai jalannya Liga U-19 yang menunjukkan keseriusan PSSI dalam membangun masa depan sepak bola Indonesia.Â
Selain itu juga, baru periode ini lah PSSI menelurkan buku Kurikulum Pembinaan Sepak Bola Indonesia, yang di harapkan mampu di implementasikan ke semua pihak dalam sepak bola Indonesia. Sehingga nantinya pembinaan sepak bola Indonesia jelas, serta terarah, dengan filososfi bermain yang sama dari berbagai jenjang yang di sebut Filanesia.
 "Filanesia merupakan cita-cita, harapan dan pesan untuk sepakbola Indonesia yang terkumpul dalam sebuah gagasan untuk masa depan sepakbola kita, proaktif, progresif dan konstruktif." Ratu Tisha -- (Sekjen PSSI)
Selain itu, hanya di PSSI era ini lah para pelatih timnas dari jenjang U-16, U-19, dan senior yang di komandoi Luis Milla di kumpulkan sebagai bentuk sinergi antar jejang dan perencanaan sepak boa Indonesia di masa depan.
Setelah dibekukan, PSSI memang banyak diharapkan banyak pihak untuk terus berbenah dan menjadikan sepak bola yang notabene di gilai di Indonesia menjadi olahraga yang bisa berbicara banyak. Penunjukkan Luis Milla yang kabarnya di gaji 6 kali lipat dari pelatih lokal menunjukkan serius nya Federasi yang di komandoi Mantan Pangkostrad ini.
Hanya saja yang menjadi catatan adalah seberapa sabar PSSI dan pecinta sepak bola di Indonesia mau melihat proses. Budaya instan dengan mengganti pelatih, tanpa di sertai blue print dan road map yang jelas serta pembinaan yang compang-camping disertai kompetisi halal suap dan penuh manipulasi hanya akan menghasilkan kesalahan yang sama tiap tahunnya.
Tahun 2017 merupakan pijakan pertama PSSI era Edy Rahmayadi -yang semoga saja segera mengundurkan diri jika serius mengikuti Pilkada di Sumut- untuk terus menapaki anak tangga.Â
Mulai concernnya PSSI terhadap pembinaan dan adanya kurikulum serta road map yang jelas menjadi poin positif PSSI, meski kompetisi juga harus terus di benahi. Terakhir, kompetisi Liga 1 tercatat hanya menempati peringkat ke 24 dari 44 negara Asia yang terdaftar di AFC, bandingkan dengan Liga Malaysia yang menempati peringkat ke 13.
Keberhasilan PSSI menjadi tuan rumah di 7 even Piala AFF juga menunjukkan mulai di percayanya PSSI - yang notabene baru 'kembali' setelah dibekukan FIFA- Â di mata sepak bola International.Â