Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Montella dan Sumbu Pendek Manajemen Milan

30 November 2017   12:14 Diperbarui: 30 November 2017   12:24 1551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki tim dengan banyak pemain muda bertalenta yang dipadukan dengan beberapa pemian berpengalaman tentunya menjadi impian berbagai klub. AC Milan adalah salah satunya, dengan rataan umur pemain di kisaran 25 tahun, manajeman Milan tentunya berharapa para pemain yang mereka akan menjadi aset jangka panjang klub paling tidak hingga 3-5 tahun ke depan.

Ketika keran bursa transfer musim panas di buka, AC Milan yang baru saja di akuisisi oleh pengusaha asal Tiongkok tak kurang mendatangkan 11 pemain baru guna membantu klub meraih kembali masa kejayaannya yang sempat hilang dalam beberapa musim terakhir Dan kebanyakan pemain tersebut masih berusia di bawah 28 tahun, mulai dari Andre Silva (22) hingga, Hakan Calhanoglu (24) dan Frank Kessie (20), para pemain tersebut adalah pemain pemain muda dengan jam terbang yang cukup baik di klub mereka sebelumnya.

Sang arsitek tim, Vicenzo Montella yang dikenal mampu memoles pemain pemain muda pun sebenarnya sangat diharapkan manajemen baru Milan mampu membuat para pemain muda tersebut menjadi satu kesatuan yang solid dan mengeluarkan potensi terbaik mereka. Namun apa daya, hasil hasil yang di dapat tim tidak sesuai dengan kemauan manajemen dan hanya menempatkan Milan di posisi ke 7 hingga pekan ke 14, sehingga tak ayal surat pemecatan Montella pun akhirnya resmi di keluarkan oleh manajemen klub.

Kurang Sabar

Issue pemecatan Montella sebenarnya sudah lama beredar, hanya saja kala itu manajemen Milan masih menaruh kepercayaan penuh pada mantan penyerang AS Roma tersebut, mengingat ketika menangani Fiorentina, Montella mampu mengeluarkan potensi pemain pemain muda Fiorentina kala itu macam Moh Salah, Juan Cuadrado, hingga stefan Savic yang kini telah hijrah dari Fiorentina dan menjadi pemain penting bagi klub mereka masing masing.

Manajemen Milan bisa dibilang kurang sabar menunggu sentuhan Montella pada Milan. Keinginan membangun tim muda, apalagi kebanyakan merupakan pemain baru bukanlah hal yang mudah dilakukan, mengingat para pemain belum saling mengenal dengan karakter dan gaya bermain satu sama lain, belum lagi dengan ego para pemain muda yang masih tinggi dan tak sedikit yang masih belum bisa mengontrol emosinya dengan baik.

Penunjukkan Genaro Gattuso menggantikan Montella di kursi pelatih Milan pun mengundang banyak tanda tanya, mengingat CV Gattuso yang bisa dibilang jauh dan kalah mentereng dari Montella yang sudah berhasil mempersembahkan gelar Coppa Italia di musim 2015/2016.

"Dia bukanlah seorang caretaker. Dia adalah solusi terbaik untuk saat ini." Ujar CEO Milan, Marco Fassone mengenai keputusannya mengangkat Gattuso menjadi pelatih tim utama.

Pelatih Tanggung

Pergantian pemilik, seolah tak mengubah mindset Milan untuk berganti kebijakan bahwa kenyataannya saat ini Milan lebih suka menggunakan jasa pelatih yang berlebel tanggung, bahkan beberapa bisa dibilang mentah. Padahal, seharusnya kata krisis finansial sudah pergi jauh dari markas mereka.

Sejak 2014 atau lebih tepatnya sejak di tinggal Allegri, Milan sudah melakukan 7 kali pergantian pelatih, dimana 4 diantaranya merupakan mantan pemain yang bisa dibilang masih minim jam terbang dalam dunia kepelatihan. Mauro Tassoti, Clarence Seedorf, Filipo Inzaghi, Christian Brocchi, merupakan deretan nama pelatih dengan CV yang kurang meyakinkan untuk klub sebesar AC Milan yang pastinya tidak cuma membidik zona Liga Champion tiap akhir musim.

Project peremajaan skuad Milan sudah seharusnyalah ditangani oleh mereka yang mengerti betul bagaimana menangani para pemain muda. Jika manajemen Milan tidak sabar dengan sentuhan Montella yang sebetulnya terbukti cukup ampuh dalam bekerjasama dengan pemain muda, mengapa juga Milan menunjuk dengan cepat Gattuso yang justru pernah "berhasil" mengantarkan Pisa degradasi ke seri C Italia ?? Padahal sederet pelatih top asal Italia dan terbukti handal dalam menangani pemain muda berstatus menganggur. Sebut saja Roberto Mancini yang memang di kenal gemar bekerjasama dengan pemain muda, atau mungkin Carlo Ancelotti yang memberikan jalan bagi Pirlo menjadi seorang maestro di Italia. Sumbu pendek manajemen Milan yang terlihat kurang sabaran mulai dari perekrutan pemain, hingga penunjukkan pelatih bukan tak mungkin akan menjadi pemicu untuk ledakan berikutnya di Millanello.

Kenapa semuanya terlihat begitu terburu buru Milan ??

gbr : disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun