Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Proyek Baru Koeman yang Bernama Everton

27 Juni 2017   09:19 Diperbarui: 27 Juni 2017   13:57 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.mirror.co.uk

"Saya melihat ke depan untuk bertemu semua orang di klub dan mempersiapkan musim besar di Liga Premier". Itulah kata kata yang keluar dari mulut Ronald Koeman ketika memutuskan meninggalkan Southampton dan memilih untuk menukangi Everton musim lalu. Peringkat 7 Liga Premier musim 2016/2017 tentu bukanlah musim besar yang di maksud oleh Koeman, dan memasuki musim 2017/2018, Koeman segera berbenah untuk mempersiapkan musim besar yang sebenarnya.

Jumat lalu, Everton resmi menggaet gelandang andalan, yang juga kapten Ajax Amsterdam Davy Klaasen dengan mahar sekitar 22 Juta poundterling. Sebelumnya, Everton juga telah berhasil mendapatkan kiper timnas Inggris U21 Jordan Pickford dari Sunderland seharga 24 juta Euro. Kabar terakhir bahkan menyebutkan bahwa Everton juga tengah mendekati penyerang Malaga Sandro Ramirez, dan gelandang Juventus Mario Lemina.

Perombakan besar besaran di tubuh Everton memang bukan tanpa alasan. Pemilik baru Everton Farhad Moshiri memang mempercayakan proyeknya di tangan Koeman, ia tahu Koeman adalah  seorang pelatih jempolan yang memiliki ambisi pada setiap tim yang di tanganinya.

"Ia adalah orang yang berkomitmen dan ia cukup kejam. "

"Koeman adalah Koeman. Dia akan melakukan apa yang ia mau, dan saya mendukungnya. "

"Tugas saya adalah mendukungnya. Dia mempunyai karakter dan kemampuan yang baik. Saya mempercayainya. Dan dia telah membuktikannya di Southampton musim lalu. "

Farrhad Moshiri --Everton Chief-

Ketika meninggalkan Southampton pun, banyak kabar yang mengatakan hal itu di dasari karena kekecewaan Koeman pada manajemen Soton yang terus menerus menjual pemain pemain terbaiknya, sehingga membuatnya kesulitan untuk membawa Southmapton untuk bersaing di papan atas di Liga Premier.

Di musim keduanya bersama Everton, tentu Koeman tak ingin hanya bisa bertengger di peringkat ke 7 lagi. Ia pastinya ingin Everton berada di zona Eropa seperti yang berhasil di lakukannya pada Southampton di musim 2015/2016. Dan, dengan berbekal kepercayaan yang telah di berikan pemilik Everton sekaligus dana transfer yang berlimpah, Koeman tentunya mempunya keleluasaan untuk membongkar pasang skuadnya sesuai keinginannya. 

Berani dan Suka Pemain Muda

"Koeman adalah orang yang sangat lurus. Bukan yang suka berteriak, namun ia akan mengatakan apa yang diinginkannya dengan presisi tinggi. Dia adalah orang yang baik"

"Dia adalah pemain yang cerdas, demikian pula setelah menjadi pelatih. Saya tidak bisa memrediksi seberapa sukses dirinya di Everton karena Premier League adalah kompetisi yang sulit. Akan tetapi, ia sudah menunjukkan apa yang bisa dilakukannya. --Rudd Gullit

Sumber: setanmerah.net
Sumber: setanmerah.net
Koeman dikenal sebagai seorang pelatih yang berani dalam mengambil keputusan. Meski bukan keputusan yang populer, namun ia bertanggung jawab dengan baik pada apa yang di putuskannya. Ketika melatih Valencia pada musim 2007/2008, ia memutuskan untuk 'memecat' 3 pemain senior Valencia yaitu Santiago Canizares, David Albelda dan Miguel Angel Angulo. Meski mendapat banyak kritikan kala itu, dan cukup membuat ruang ganti Valencia menjadi panas, Koeman bergeming, dan tetap pada keputusannya, yang berbuah Trophy Copa Del Rey musim 2007/2008. Trophy pertama Valencia sejak menjuarai Piala Uefa dan Piala Super Eropa musim 2003/2004.

Ia juga di kenal sebagai sosok yang mampu mencium pemain pemain muda yang berbakat. Ketika melatih Ajax, ia mampu membawa Ajax mejadi juara Liga di musim 2001/2002 dengan bermaterikan pemain pemain muda macam Zlatan Ibrahimovic, Rafael Van der Vaart, hingga Steven Pienaar yang kala itu masih berusia 18-20 tahun.

"Pertama-tama kami akan melihat apa yang ada di sini dan apa yang ada di akademi. Setelah kami tahu seluruhnya, kami akan menimbang apa yang perlu ditambah," ujar Koeman seperti dilansir Sportsmole, Sabtu (18/6/2016). --Dikutip dari Okezone.com-

Begitulah sosok Koeman, dan Everton yang baru saja menjuarai Premier League 2 --Liga Premier Inggris U-21- menjadi ladang yang cocok bagi Koeman untuk menggabungkan ide serta mengimplementasikan kemampuannya dalam mengolah pemain pemain muda berbakat yang ia miliki di akademi Everton, seperti halnya yang telah ia lakukan di Ajax Amsterdam hingga Southampton, dan secara perlahan di harapkan Everton mampu mengikuti jejak Totenham Hotspur untuk meramaikan persaingan gelar juara Liga Inggris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun