Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Wanita Dewasa

16 Februari 2017   15:58 Diperbarui: 16 Februari 2017   16:10 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi : (sumber:rotikaya.com)

Dua hari lalu, dia menggunakan dress tanpa lengan yang hanya sepanjang lutut ketika di kantor. Setelan yang biasanya hanya di kenakannya ketika ia akan pergi ke pesta pernikahan teman temannya. Celana panjang yang biasa dikenakannya tak terlihat.

Ah.. Mungkin hujan yang tak berhenti sejak kemarin terus membasahi jump suite pendek dan celana yang biasa ia pakai sehingga tak kunjung kering.

Dan hari ini bibirnya terlihat sangat merah, dia bergincu..

Dan kepalaku mulai berpikir berbagai kemungkinan untuk hari esok..

Apa besok pipinya tak lagi hanya beralaskan bedaak

Atau besoknya lagi alisnya akan di gambar ??

Bulu matanya mulai panjang... ??

Atau mungkin..

Ah, Entah.. Entah apalagi yang akan berubah darinya ..

“Dia mulai menjadi wanita dewasa..”  Begitu kata seorang teman wanita yang kuoercaya ketika aku menceritakan mengenai dia yang menurutku mulai berubah.

Wanita dewasa ??  Apa iya kedewasaan wanita diukur dari make up diwajahnya ?? Atau dari tebalnya gincu yang melapisi bibirnya ?? Atau mungkin panjang bulu mata palsunya ?? Lalu bagaimana dengan Bella Rose ?? Apa mungkin ia orang dewasa yang terjebak dalam tubuh anak anak berumur 6 tahun?? Dan jawaban itu berhasil membuatku tak tidur semalaman, bertanya tanya, apa definisi dewasa dalam diri wanita..

“Kamu belum siap menerima perubahan.. “ Begitu kata seorang teman baikku itu kepadaku, ketika aku berhasil menjawab dia dengan mantap dan berkeyakinan bahwa dewasa pada wanita itu bukan hanya masalah alas wajah, pensil alis, hingga kuas muka.

Statementnya kali ini tak berhasil membuatku tak tidur semalaman. Aku yakin bagiku ini buka masalah siap dengan perubahan atau tidak tapi, toh aku pernah melinhatnya berubah menjadi seorang penipu dengan cerita cerita palsu dengan tambahan kata sumpah untuk menyakinkan kalau yang ia ceritakan benar adanya.

“Apa kamu nyaman....?? “ tanyaku pada dia yang kuanggap telah berubah, seorang yang mungkin kata temanku ingin menjadi wanita ‘dewasa’.

Dia hanya diam tak menjawab, gincu merah di bibirnya terasa mati, tak menyiratkan apapun baik itu kedewasaan, atau mungkin ‘kecantikan’ yang saat ini mungkin sedang dia usahakan agar ia bisa seperti wanita lain yang mungkin dia dambakan.

Wanita lain..

Yang bukan dia...

Jakarta 15-02-2017 #AbisPilkada

Gbr : disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun