Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Menjawab Dugaan Plagiat Cerpen Pesawat Kertas

30 Januari 2016   12:06 Diperbarui: 30 Januari 2016   14:58 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oke, pertama tama tulisan ini saya buat hanya untuk meng clear kan cerpen saya yang di duga plagiat oleh Bpk/Mas Muh Farid yang di tulis dalam artikelnya yang ini.  Mengingat cerpennya yang berjudul pesawat kertas juga di published di tanggal yang sama dan dua jam lebih dahulu di banding dengan cerpen yang saya buat.

Jujur saya tak menyangka kalau Bpk sampai repot repot membuat 1 artikel untuk membahas cepen saya yang bpk anggap sebagai plagiat. Saya merasa terhormat lho pak bisa menarik perhatian seorang pengajar di Timur Indonesia spt Bpk  :)

Pertama, mohon lihat gambar di bawah 

[caption caption="Gbr dari dok pribadi"]

[/captionGbr dari dok pribadi]

 

Gbr di atas adalah screen capture dari menu sent item di email saya yang gm*il.

Patut Bpk ketahui, bahwa cerpen pesawat kertas yang sama pernah saya email ke redaksi kompas tgl 20 Januari 2016 (seminggu sebelum Bpk membuat cerpen Bpk) dengan beberapa editan dan pengurangan karakter, mengingat menurut mbah go*gle, kolom cerpen di koran Kompas hanya menyediakan 10 ribu karakter. Namun belakangan, di banding saya harus menunggu 4 bulan (kata si mbah go*gle) untuk mengetahui cerpen saya di terima atau tidak di redaksi Kompas, saya lalu memutuskan untuk memposting cerpen tersebut di Kompasiana. Dan yang saya post di Kompasiana ini adalah versi asli yang tidak saya edit dan apa adanya.

Jadi duluan siapa ?? Entahlah, mengutip kata bapak, "Silahkan masyarakat yang menilai." :)

Pakk..  Saya adalah orang yang sangat menghargai karya orang lain. Kalau Bpk liat cerpen saya yang berjudul ‘Nasi padang buat Dadang’, di situ saya tulis dengan jelas di mana cerita itu terinspirasi dari salah satu kompasianer (kalau tidak salah mas Ikhwanul halim) yang menjadikan makanan sebagai cerita utama. Lagipula cerpen saya yang berjudul Lara Lana juga judulnya 100% sama dengan cerpen Dewi Lestari dalam bukunya yang berjudul filosofi kopi. Judul sama, namun beda cerita.

Ayolah pak, jangan merusak Headline pertama saya

Pak, saya bukanlah seorang penulis hebat seperti Bapak yang 3 dari 13 artikelnya masuk headline di Kompasiana, yang artinya kurang lebih ¼ artikel Bapak di anggap berkuaitas oleh admin di kompasiana. Dan 6 dari 13 Artikel Bapak masuk highlight/pilihan yang artinya setengah dari artikel bapak oke punya.

 

Aku mah apa atuh pak ?? 

Hanya pengkhayal gila, yang suka fiksi dan sepak bola, dan mencintai Avril Lavigne apa adanya (halah). 

Salam hangat pak dari Jekardah :) 

Gbr : disini dan dokumen pribadi penulis

 

Nb : Buat admin kompasiana, thx udah edit gbr di cerpen 'pesawat kertas' saya sehingga terlihat lebih menarik. Oh iya, gbr saya di artikel ini jangan di hapus ya.. Hehe .. Tq min :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun