Â
 Setelah kekalahan 0-1 di Sanchez Pizjuan dini hari tadi, Nuno Esprito Santo mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih kepala di Valencia. Kekalahan dari Sevilla tadi malam pun seolah menjadi laga penghakiman bagi Nuno. Bagaimana tidak, dari statistic yang ada, Valencia kalah telak dari Sevilla, bahkan parahnya tidak sekalipun Valencia melakukan shoot on goal, shoot attemps dan block shoot, bahkan corner kick yang artinya Valencia selama 90 menit jalannya pertandingan, Valencia sama sekali tidak membahayakan gawang Sevilla.
Sebenanya, tuntutan bagi Nuno untuk mundur sudah menjadi terdengar sejak beberapa bulan lalu. Bahkan ketika Valencia menang telak 3-0 atas tim sekota Levante, tuntutan bagi Nuno untuk mundur dari jabatannya sudah menggema di Mestalla. Bisa di bilang musim ini Nuno gagal mengembalikan kepercayaan public mestalla yang berhasil di perolehnya musim lalu.
Musim ini, Valencia bisa di bilang sangat sulit untuk meraih kemenangan, terutama di kandang, Padahal musim lalu Valencia bisa di bilang sangat tangguh jika bermain di Mestalla, tercatat, musim lalu Real Madrid dan Atletico bisa takluk di Mestalla. Dalam 13 pertandingan musim ini bersama Nuno, Valencia hanye berhasil mengumpulkan 19 point -5 kali menang, 4 kali seri dan 4 kali kalah-. Uniknya, Nuno mengawali debut kepelatihannya bersama Valencia melawan Sevilla, dan mengakhirinya dengan melawan Sevilla juga.
Â
Otamendi, Bursa Transfer dan Mendes
Kepergian palang pintu utama Nicola Otamendi ke Manchester City tahun ini gagal di tutupi Nuno meski ia telah berhasil mendatangkan Aymen Abbdenour dari As Monaco dengan harga 25 Juta (2 kali dari harga beli Otamendi dr Porto). Padahal Otamendi menjadi satu satunya pemain utama yang hengkang dari Valencia musim ini.
Kebijakan transfer yang dilakukan Nuno pada musim ini pun bisa di bilang sebagai blunder. Patut di catat, bahwa tak satupun pemain yang musim ini di beli oleh Nuno yang menjadi pemain utama di Valencia. Zakkari Bakalli, Santi Mina, Aderlen Santos, hingga Danilo Barbosa gagal menembus tim utama Nuno, padahal kala itu Nuno sendirilah yang menunjuk pemain mana yang akan ia beli, apalagi sejak Rufete dan Ayala mengundurkan diri sebagai Sporting Director di Valencia, sehingga kebijakan transfer berada penuh di tangan pelatih.
Banyak yang beranggapan bahwa Jorge Mendes adalah actor intelektual di balik kegagalan transfer yang di lakukan Valencia musim ini, toh hampir semua pemain yang di rekrut Valencia musim ini merupakan pemain dari Jorge Mendes. Bahkan ketika Valencia hampir berhasil merekrut Imbulla, Mendes justru datang dan membawa Rodrigo Caio yang akhirnya batal berlabuh karena tidak lolos tes medis dan Imbulla pun akhirnya memilih Porto sebagai klub barunya.
Mendes Puppet, begitulah julukan yang di berikan para pendukung Valencia kepada Nuno yang lebih dianggap sebagai boneka Mendes untuk berinvestasi di Valencia. Nuno juga dianggap tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaik para pemainnya. Lihatlah Enzo Perez yang berlabel pemain terbaik liga Portugal ketika datang ke Valencia, justru terlihat melempem di tangan Nuno dan seolah kehilangan kreasinya, atau mungkin Negredo dan Rodrigo Moreno yang belum menemukan touch nya sebagai seorang penyerang.
Pelatih baru, harapan baru, kebijakan baru
Dengan mundurnya Nuno, beberapa nama pun mulai terangkat ke public untuk mengisi posisi lowong yang di tinggalkan Nuno sebagai pelatih kepala di Valencia. Mulai dari Eduardo Berizzo (pelatih Celta vigo), Carlo Ancelotti, Fran Rijjkard, Marcello Bielsa, hingga Michael Laudrup.
Para Valencianista tentunya berharap pelatih Valencia yang baru nantinya mampu mengembalikan Valencia kembali ke jalur kemenangan. Dan tentunya dengan kebijakan baru dalam bursa transfer yang sebentar lagi di buka, dimana Valencia harus menghilangkan ketergantungannya dari saran Jorge Mendes -yang notabene memang mempunyai kedekatan dengan Peter Lim pemilik Valencia- dan mulai melirik pemain pemain akademi yang
Selain itu, di harapkan pelatih baru Valencia nantinya mampu untuk mengeluarkan keampuan terbaik dari para pemain Valencia, mengingat secara skuad, seharusnya skuad Valencia cukup mumpuni untuk bersaing dengan Barcelona dan Real Madrid.
Â
gbr : superdeporte.es
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H