Mohon tunggu...
Surya Darma
Surya Darma Mohon Tunggu... Guru - Surya Darma mahasiswa PBA

Surya Darma kelahiran 30 Agustus 1998 bertempat tinggal di kampung lubuk damar, kecamatan seruway, kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Baru mulai belajar menulis mohon saran dan keritikan supaya menambah wawasan terlebih-lebih agar supaya tulisan yang sudah ada bermanfaat bagi khalayak banyak. 🙏 No hp: 081397541246 No wa: 082370113418

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Secarik Surat Untuk Wanita Hebat

19 Desember 2022   13:53 Diperbarui: 19 Desember 2022   14:30 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler


Kau selalu membelaku, melindungiku, menjagaku, bahkan nyawa pun akan kau relakan demi aku. Tanpa ibu aku tidak akan jadi apa-apa, maafkan aku ibu yang terkadang masih mengeluh kepadamu, padahal kau pun susah dan payah tetapi kau sembunyikan itu dengan senyymmu.

Ingatkah engkau ketika kau berkata "makanlah nak ibu sudah kenyang" aku sadar sesadar sadarnya kalau dirimu yang ku sayang juga belum makan tapi kau selalu saja menyembunyikannya agar terlihat kenyang. Aku sadar bahwa ibu sosok pahlawan dalam hidupku. Saatnya aku membahagiakanmu ibu. Doakan anakmu ini dapat membuat ibu bahagia dan doaku untuk ibu agar sehat selalu.


Hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun silih berganti dengan cepat. Wajah yang kencang kini keripun menjelang, kakimu yang kokoh kini ditopang, gigimu yang rapat satu persatu pamit dan berangkat. Tetapi kasih, syang, dan cintamu tetap awet dikala hanyat masih dikandung badan.

Ibuku sayang kasihmu tiada terbilang bila jauh selalu kurindu, dan bila dekat selalu kunanti. Terkadang anakmu ini tak tau diri lupa akan daratan dan landasan utama berpijak, lupa akan perjuanganmu sembilam bulan lebih sepuluh hari mengandung mempertaruhkan antara hidup dan mati hanya untuk anakmu yang tau diri dan berterima kasih.


Ibu, banyak hal yang sudah kau berikan padaku, meski sering membuatmu menangis dan letih. Tetap saja kau berikan cinta dan kasih, sampai saat ini semua yang kau berikan memang tidak dapat kubalas. Sekalipun dengan unag yang tidak terbatas. Ibu, apakah dirimu ini paranormal ? kau selalu tahu saat aku sedih. Maafkan aku yang selalu merepotkanmu aku ingin tutupi semua darimu, tapi aku bukanlah pemeran film derama sehebat dirimu. Tetap bisa senyum walau penuh luka dan derita. 

Ibu, terkadang aku kesal dengan celotehanmu yang selalu melarang diriku, hingga suatu ketika kau diam karena aku marah akan celotehanmu. Aku memberontak, mengelak, hingga membentak tanpa kontrol. Ternyata aku salah, tak seharusnya aku berulah karena itu adalah tanda cinta dan kasihmu. Diammu justru membuatku takut, aku rindu dengan semua celotehanmu.


Terima kasih telah mendidikku menjadi anak yang kuat, hebat, dan bermartabat, doamu selalu aku rasakan, kasihmu yang menembus sanubari selalu kurindu, dan cintamu yang menyentuh kalbu begitu sangat kutunggu. Terima kasih sudah selalu mendoakan anakmu ini, terima kasih sudah membimbing anakmu ini menjadi pribadi yang tegar dan penyabar, terima kasih sudah mengajarkan agama dan banyak haltentang arti sebuah kehidupan.

Terima kasih ibu yang selalu berjuang dengan sungguh untuk kebahagiaan anakmu, maaf terkadang anakmu ini suka membuat kecewa. Tapi yakin dan percayalah aku sangat mencintai dan menyayangi kapanpun dan dimanapun kau berada. Cintaku hanya untukmu ibu.


Ibu, kasih sayangmu tak pernah hilang termakan oleh zaman. Aku jarang mengucapkan terima kasih. Namun ketahuilah bukan aku tak sayang padamu, tetapi aku yang tak pernah berani mengatakan dan mengungkapkannya. Oleh karena itu, terimalah rangkaian kata ini sebagai tanda cinta dan kasihku kepadamu.


Ibu, bersama surat yang sederhana dan penuh makna ini aku ingin mengucapkan "aku sayang dan cinta kepadamu", untuk engkau yang selalu ku cinta dalam kasih dan sayang, maafkan segala salahku barangkali sudah seperti pasir di pantai. Ibu demikianlah surat ini kutulis untukmu, aku berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk sehatmu, kebaikanmu, sejahteramu, dan bahagiamu bersama kasihmu sepanjang masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun