Al-Qur'an sebagai kitab yang paling banyak dibaca didunia bukan hanya mengajarkan dan mengabarkan bagaimana tata cara ibadah, sedekah, amal, neraka, syurga. Tetapi lebih dari itu Al-Qur'an mampu membuka wawasan pengetahuan manusia tentang hal prihal ilmu pengatehuan khususnya ilmu pengetahuan Alam (SAINS).
Diketahui bahwa ilmu sains merupakan ilmu yang mempelajari alam dunia yang diciptakan Tuhan sehingga manusia dari semenjak ditemukannya ilmu tersebut sampai manusia abad ini berlomba-lomba menggeluti ilmu yang berkaitan dengan sains karena begitu menantang sekaligus menguntungkan bagi orang-orang yang dapat menguasainya.
Bagaimana tidak untung mereka akan dibayar dengan nominal yang besar dan mendapatkan pekerjaan diperusahaan-perusahaan besar. Dengan pesatnya ilmu sains tersebut maka bermunculanlah buku-buku yang membahas sains seperti: A Brief History Of Time (Stephen Hawking), On The Origin of Species (Charles Darwin), Genome (Matt Ridley), The Selfish Gene (Richard Dawkins), Cosmos (Carl Sagan).
Efek yang timbul dari kemunculan buku-buku tersebut sangat besar, kebanyakan mereka yang membaca beramsusi bahwa tidak ada buku atau kitab yang menerangkan ilmu sains sedetail dan serinci ini, bahkan sampai ada yang mendewa-dewakan pengarang buku tersebut. terkait ilmu sains dan kemunculan buku-buku tersebut tahukah kita bahwa sesungguhnya jauh sebelum teori-teori ilmu pengetahuan dibuktikan oleh para ilmuan melalui penelitian, Al-Qur'an telah mengisyaratkan kearah itu. Diantaranya mengenai ilmu fisika, kimia, astronomi, geologi, dan kesehatan.
Tentang alam misalnya, teori ilmiah modern telah membuktikan bahwa bumi adalah sebagian dari gas panas yang memisahkan diri dan mendingin, kemudian menjadi tempat yang dapat dihuni manusia. Tentang keberanian teori ini, para ilmuan berargumentasi dengan adanya vulkano-vulkano, yaitu benda-benda berapi yang berada di dalam perut bumi.
Sewaktu-waktu bumi memuntahkan lahar atau benda-benda vulkano yang berapi. Teori modern ini sesuai dengan apa yang ditunjukan Al-Qur'an dalam surah Al-Anbiya':
(30)
"dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahuai bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu. Kemudian kami pisahkan antara keduanya dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman. (Q.S. Al-Anbiya' 21:30).
Ayat tersebut sejalan dan dikuatkan oleh pengetahuan modern yang menyatakan bahwa alam adalah satu kesatuan benda yang berasal dari gas kemudian memisahkan diri menjadi kabut-kabut. Sedang matahari adalah benda yang terjadi akibat dari pecahan bagian itu. Pada ayat yang sama, ditegaskan pula fungsi pokok air.
Air adalah unsur pokok bagi kelestarian makhluk hidup termasuk tumbuh-tumbuhan. Air itu sendiri memiliki keistimewaan. Air menyedot banyak oksigen ketika temperaturnya rendah. Ketika air membeku maka timbullah temperatur panas yang cukup untuk membantu makhluk yang hidup dilaut, seperti ikan dan sejenisnya.
Maka alangkah hebatnya Al-Qur'an karena didalamnya terkandung ilmu pengetahuan yang menjelaskan rahasia hidup dengan kata-kata yang indah. Ayat tersebut diatas juga mengandung dasar-dasar pengetahuan dalam ilmu sains (biologi dan kimia). Selain hal diatas, Al-Qur'an juga terdapat isyarat tentang ilmu astronomi, yaitu tata bintang dan ruang angkasa.
Dalam Al-Qur'an cukup banyak ayat yang mengungkapkan benda-benda ruang angkasa. Penrnyataan penting Allah tentang benda-benda ruang angkasa adalah bahwa Allah telah menundukan benda-benda langit dan ruang angkasa serta benda-benda bumu untuk manusia. Sebagaimana diungkapkan dalam firman-Nya surah Al-Jatsiyah:
(13)
"dan dia telah menundukan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir. (Q.S. Al-Jatsiyah 45:13).