Mohon tunggu...
Surya Pamungkas
Surya Pamungkas Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Negeri Malang

Mahasisswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Terapi Literasi Siswa Kelas XI Untuk Meningkatkan Level Penguasaan Kosa Kata Bahasa Inggris

12 Juni 2023   13:34 Diperbarui: 12 Juni 2023   13:39 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serah Terima Mahasiswa UM ke SMA Islam Kepanjen/Dokpri

Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (MBKM) merupakan program yang dimulai pada awal 2021 oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim. 

Program ini berisi bergagai macam sub-program, salah satunya adalah Asistensi Mengajar. Program Asistensi Mengajar dilaksanakan oleh seluruh Kampus di Indonesia yang memiliki jurusan pendidikan. Salah satu kampus yang menyelenggarakan Asistensu Mengajar adalah Universitas Negeri Malang (UM). Tujuan dari UM dalam melaksanakan Asistensi Mengajar adalah untuk mempersiapkan mahasiswanya dalam kegiatan belajar mengajar secara langsung baik di dalam maupun di luar kelas. 

Kegiatan ini biasa disebut dengan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sebelum digantikan menjadi Asistensi Mengajar (AM). Selain untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa dalam bidang pendidikan dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di sekolah, Asistensi Mengejar juga bertujuan dalam membantu mitra sekolah untuk mengembangkan metode dan cara mengajar yang baru sehingga memiliki variasi dalam kegiatan belajar mengajar yang mendukung target pembelajaran pada abad ke-21. 

SMA Islam Kepanjen merupakan salah satu sekolah yang menjadi mitra dalam Program Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang tahun ajaran 2023. Sekolah tersebu tmerupakan sekolah swasta yang berlokasi di J;. Raya Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Mahasiswa yang mengikuti Program Asistensi Mengajar pada SMA Islam Kepanjen berjumlah 21 orang dengan berbagai prodi, seperi S1 Pendidikan Bahasa Inggris, S1 Pendidikan Sosiologi, S1 Bimbingan dan Konseling, S1 Pendidikan Geografi, dan S1 Pendidikan Ekonomi. Kami merupakan mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris yang berjumlah dua orang M. Afriandika Surya Pamungkas dan Wisnu Arman Trsietyo.

Berdiskusi dengan Guru Pamong/Dokpri
Berdiskusi dengan Guru Pamong/Dokpri
Pada minggu pertama di SMA Islam Kepanjen, kami melakukan kegiatan penyerahan mahasiswa Asistensi Mengajar dengan diwaliki oleh salah satu dosen S1 Pendidikan Ekonomi Bapak Muhammad Hasyim Ibu Abbas, S.E., M.Sc. dari Universitas Negeri Malang dan Bapak Irwan Farudy S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Islam Kepanjen. Setelah kegiatan penyerahan, kami melakukan FGD (Focus Group Discussion) dengan guru pamong kami Ibu Rina. Di situ kami membahas mengenai kesulitan siswa dalam belajar Bahasa Inggris. Juga, kami membahas mengenai program akademik dan non akademik yang akan kami laksanakan di SMA Islam Kepanjen.

Menurut dari Guru Pamong kami, masalah terbesar dari siswa-siswi SMA Islam Kepanjen adalah speaking atau ketrampilan berbicara dalam bahasa Inggris mereka yang kurang. Pada saat demikian kami pun berfikir kemungkinan terbesar masalah siswa ada pada kefasihan (fluency) atau rasa cemas (anxiety) dalam berbicara bahasa Inggris. Tetapi disaat kami sudah melaksanakan pembelajaran selama seminggu. Ternyata yang menjadi masalah utama bukanlah kedua hal tersebut, namum tingkat penguasaan kosa kata dalam bahasa Inggris mereka yang kurang dan mengakibatkan mereka kesulitan dalam mengkonstruksi bahasa Inggris secara lisan dan tulis.

Kegiatan Literasi 5 Menit (Menceritakan kembali artikel)/Dokpri
Kegiatan Literasi 5 Menit (Menceritakan kembali artikel)/Dokpri

Oleh karena itu, kami berfikir cara apa yang tepat dalam meningkatkan penguasaan kosa kata dalam bahasa Inggris sekaligus membiasakan diri mereka dalam berbicara bahasa Inggris. Kami pun akhirnya memiliki ide untuk menerapkan program lima menit literasi sebelum dan sesudah pembelajaran serta mencari lima kata kata sulit dari bacaan yang telah dibaca. Dalam kegiatannya kami menerapkan program ini di kelas XI IPS 1 dan IPS 2 karena menurut paparan dari Guru Pamong kami. pada dua kelas tersebut problemnya jauh lebih besar dibanding dengan kelas lain. Pertama-tama kami mengajak siswa untuk memilih bacaan dalam bahasa Inggris dari sumber yang telah kami sediakan sesuai dengan kemampuan mereka. Siswa kami pilih secara acak menggunakan spinning wheel dan nama yang terpilih akan maju kedepan kelas dan menceritakan kembali kami pun juga memberikan pertanyaan singkat mengenai bagaimana perasaan siswa setelah membaca bacaan tersebut. Setelah itu, siswa yang terpilih menulis lima kata sulit dari bacaan yang telah mereka baca di papan tulis. Bersama dengan kami, siswa mencari tahu arti dari beberapa kata yang telah dituliskan. Setelahnya kami pun memberikan instruksi untuk menulis kata tersebut beserta artinya di buku tulis mereka.  Lalu dilanjutkan dengan kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Literasi 5 Menit (menemukan 5 kosakata sulit)/Dokpri
Kegiatan Literasi 5 Menit (menemukan 5 kosakata sulit)/Dokpri

Kegiatan ini kami lakukan selama lima bulan mulai tanggal 9 Februari sampau tanggl 30 mei 2023 dengan tujuan untuk mencari tahu apakah kegiatan ini benar-benar dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam penguasaan kosa kata bahasa Inggris? Untuk melihat apakah kegiatan ini memang benar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasaia kosa kata bahasa Inggris. 

Kami memberikan Tes sebelum kegiatan ini kami lakukan dan Tes setelah kegiatan ini dilakukan. Hasil test menunjukkan hasil yang cukup membuat kami senang, karena melihat dari perbandingan hasil pada tes sebelum dan selesai kegiatan, level pemahaman kosa kata mereka menglamai peningkatan yang cukup signifikan.  

Hal ini dibuktikan dengan uji T dengan aplikasi SPSS dimana hasil dari perbandingan nilai T dengan nilai interval kepercayaan 95% (0,05) daapat menghasilkan sig 2-tail sebesar 0,03. Dengan hasil ini mnunjukkan bahwa angka tersebut jauh lebih kecil dari skor interval dan memberikan gambaran bahwa penerapan literasi bahasa Inggris selama lima menit dalam meningkatkan level pemahaman kosa kata siswa kelas XI dapat dikatakan cukup signifikan untuk diterapkan.

Dengan hasil uji T ini kami cukup bisa merasa tersenyuim dan lega karena dapat mengetahui bahwa penelitian ini berhasil dilakukan. Namun demikian, kami masih merasa apabil penerapan literasi ini dilaksanakan mulai dari kelas X hingga kelas XII, kemungkinan besar akan memperkuat pemahaman siswa dalam meningkatkan kemampuan penguasaan kosa kata bahasa Inggris yang akan berdampak pada kemudahan siswa dalam mengonstruksi dan menciptakan bahasa Inggris.

Penulis: M. Afriandika Surya P & Wisnu Arman Trisetyo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun