Mohon tunggu...
Surya Adi
Surya Adi Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti

Melakukan Penelitian di bidang Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tata Kelola Manajemen Olahraga

6 September 2022   14:22 Diperbarui: 6 September 2022   14:27 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: 

  • Dr. Jonni Mardizal, M.M (Task Executor Secretary Of The Indonesian Ministry of  Youth and Sport)
  • Dr. Surya Adi Saputra, S.Pd.,M.Pd.AIFO (Lecturer of Universitas Negeri Malang)

INTRODUCTION

Indonesia telah memiliki Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang tertuang dalam Perpres No. 86 Tahun 2021. Ini merupakan panduan arah pembangunan keolahragaan jangka panjang dan penyiapan atlet mulai dari usia dini. 

Kemdian dibimbing dan dikawal hingga menjadi atlet dengan skala atlet professional. Saat ini banyak sekali event-event olahraga yang diselenggarakan lebih banyak dari tahun sebelumnya dengan tujuan meningkatkan minat dan bakat masyarakat Indonesia dan mencari bibit -- bibit atlet potensial sejak usia dini.

Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) Indonesia tahun ini mengarah kepada "Sport Science, Sport Tourism and Sport Industry". Dengan tujuan untuk menggerakkan kembali industri olahraga di Indonesia sehingga bisa membantu perekonomian nasional.

Sementara dalam dunia Industri olahraga, bahwa Industri Olahraga di Indonesia masih banyak kendala. Hal ini diyakini karena kurangnya fasilitas dan program yang baik. 

Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia khususnya Bidang Pengembangan Industri Olahraga, mengatakan bahwa Indonesia sudah harus melakukan industrialisasi olahraga sebagai salah satu cara menanggulangi masalah tersebut. Sekaligus, ketertarikan negara-negara barat dan Amerika Serikat untuk berinvestasi dalam bidang olahraga di Asia merupakan moment tepat untuk mengembangkan industrialisasi olahraga.

Mengapa? 

karena melalui industrialisasi olahraga maka, fasilitas-fasilitas dan event-event olahraga akan meningkat.

Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga telah mencanangkan suatu gagasan untuk mengembangkan industri olahraga sebagai industri kreatif yang berdaya saing tinggi dalam percaturan globalisasi. 

Langkah-langkah koordinasi dengan berbagai stakeholder telah ditempuh, kini Kementrian Negara Pemuda dan Olahraga mencoba melangkah lebih jauh dalam rangka mengembangkan industri olahraga di Indonesia. 

Salah satu langkah penting yang sangat mendesak untuk diimplementasikan adalah melakukan identifikasi dan pembinaan sentra-sentra industri olahraga yang telah ada dan mengembangkan berbagai pusat peralatan olahraga yang dapat diakses oleh masyarakat dengan mudah.

Mari kita lihat penyelenggaran event olahraga terbesar Asian Games 2018

Sepanjang penyelenggaraan Asian Games 2018 sejak dibuka pada 18 Agustus sampai 2 September, hampir tak ada kritikan terhadap Indonesia. Mulai dari pertandingan, wisma atlet, transportasi, dan lainnya mendapatkan pujian.

Seluruh kontingen negara-negara yang menjadi peserta melayangkan pujian terhadap Indonesia.

Hal ini menjadi bukti kalau Indonesia sudah siap untuk menggelar event olahraga yang lebih besar.

Berikut 3 bukti Indonesia sukses sebagai tuan rumah Asian Games 2018:

  • Pengakuan OCA. Melalui Presiden Olympic Council of Asia (OCA), Sheikh Ahmed Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah, menyatakan cukup puas dengan kinerja Indonesia menjadi tuan rumah yang baik.
  • Bidik Olimpiade. Keberhasilan Indonesia menggelar Asian Games 2018 membuat Presiden Joko Widodo puas. Dan menyatakan Indonesia siap untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2032," kata Jokowi di Istana Negara.
  • Selama Asian Games itu berlangsung, devisa negara meningkat, industri -- industri olahraga bergerak aktif, income perekonomian masyarakat naik. Hal ini disebabkan, karena orang dari luar berdatangan dengan skala global dan besar.

Mari lihat point nomor 3 diatas, maka hubungan antara: Manajemen Olahraga -- Industri Olahraga -- Bisnis Olahraga sangat erat kaitannya sehingga menghasilkan income.

Hayyookkkk mari, saya mengajak para audiences untuk melihat lebih jauh tentang BISNIS OLAHRAGA karena ini sangat menarik sekali terutama bagi generasi muda.

(Olahraga = bisnis, Mengapa???)

Karena kita menawarkan produk, berbentuk seperti:

Barang,

Layanan,

Orang,

Tempat, atau

ide.

Contoh mudahnya kita bisa lihat disekeliling kita, misalnya anda datang ke mall atau pusat perbelanjaan maka disana akan ditemukan banyak barang olahraga yang dijual seperti: sepatu merk Nike, Adidas, Puma, baju jersey sepak bola, celana dry fit, treadmill, alat -- alat fitness, dan lain sebagainya. Bahkan saya yakin anda juga membeli dan memakainya.

Coba anda perhatikan lagi, begitu banyak Instruktur Senam yang mengajak anda untuk bugar bersama, personal trainer fitness yang memberikan layanan latihan angkat beban, pelatih private boxing dan muaythai yang memberikan pelatihan bela diri, instruktur Zumba yang mengajak menari bersama. Ketika anda mengikuti pelayanan itu, tentu saja anda harus membayar dan mengeluarkan uang untuk mengganti layanan kebugaran yang diberikan.

Dok pribadi
Dok pribadi

Contoh berikutnya, perhatikan kota tempat anda tinggal maka anda akan menemukan tempat-tempat kebugara yang menawarkan berbagai macam fasilitas dan biaya yang bervariasi sesuai fasilitas yang diberikan.  

Kemudian anda coba datang ke pusat kebugaran itu, ketika baru sampe didepan pintu maka sales mereka segera menemui dan mengajak duduk di sofa sambil menjelaskan fasilitas lengkap yang akan anda dapat kan jika menjadi member misalnya, alat-alat fitness yang berkualitas, mandi uap, jacuzzi, bisa mengikuti banyak program kelas, handuk gratis, multivitamin gratis setiap datang dll. Sekali lagi saya katakan anda juga harus mengeluarkan uang atas penyediaan tempat.

Oleh karena itu kita mesti sepakat bahwa :

OLAHRAGA = BISNIS = INCOME.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun