Mohon tunggu...
Imam Suryanto
Imam Suryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Just for sharing!

Government Public Relations. Founder/CEO Bright Up Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Kisah Laskar Pejuang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

7 Agustus 2016   20:31 Diperbarui: 7 Agustus 2016   21:06 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Situasi stan Pangan Nusa 2016

Pagi ini sang surya tampak malu untuk memancarkan sinarnya. Derai rintik hujan menyambut pagi bak syukur nikmat yang tiada tara. Langit kelabu memudar menjadi terang seakan memberikan asa masa depan yang bercahaya. Semangat perjuangan berderang layaknya menyambut kemerdekaan negeri tercinta. Kesejukan angin sepoi memberikan semangat bagi jiwa yang suka berkelana. Jiwa yang kosong bergegas berdiri tegap siap menantang dunia.

Situasi Kota Jambi pada Rabu siang itu, tanggal 4 Agustus 2016 tampak berbeda. Pusat keramaian seakan berpindah ke Lapangan Kantor Walikota Jambi di Jl. Jenderal Basuki Rachmat No. 01, Kel. Paal Lima, Kec. Kota Baru, Jambi. Masyarakat berbondong-bondong datang bak berkumpul di lapangan. Ada apakah gerangan? Ternyata saat itu sedang berlangsung acara Pameran Pangan Nusa dan Pameran Produk Dalam Negeri Regional (PPN dan PPDNR) 2016. Acara ini berlangsung dari tanggal 4 – 7 Agustus 2016.

Situasi stan Pangan Nusa 2016
Situasi stan Pangan Nusa 2016
Pangan Nusa merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Acara ini diadakan dengan tujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk-produk unggulan dalam negeri yang diharapkan dapat bersaingan di kancah global dan dikenal oleh masyarakat luas serta untuk meningkatkan rasa cinta terhadap produk dalam negeri khususnya untuk generasi muda.

Sinar surya mulai tersenyum lebar dan rasa kehangatannya mulai terasa. Pancaran kehangatan itu bak semangat masyarakat menyambut dibukanya acara Pangan Nusa 2016. Acara ini dihadiri oleh beberapa jajaran Pejabat Eselon 1 dan 2 Kementerian Perdagangan serta pejabat daerah Kota dan Provinsi Jambi. “Prook… prook… prook…”, tepuk riuh penonton mulai gaduh saat Ibu Srie Agustina (Sekjen Kemendag) membuka acara ini.

Pemberian penghargaan kepada pemenang lomba dan penerima bantuan usaha
Pemberian penghargaan kepada pemenang lomba dan penerima bantuan usaha
Dalam Pangan Nusa 2016, Kemendag menyediakan fasilitas berupa stan bagi peserta UMKM, yaitu 111 stan pameran untuk mempromosikan produk unggulan yang terdiri dari 56 stan Pameran Pangan Nusa, 55 stan Pameran Produk Dalam Negeri, serta 14 stan lainnya untuk produk kuliner khas Jambi. Fasilitas ini diberikan kepada 125 pelaku UMKM yang berasal dari 12 provinsi di Indonesia, diantaranya Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Papua Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, dan Banten.

Memotivasi daerah khususnya kalangan generasi muda agar dapat membangkitkan kecintaan dan kebanggaan terhadap produk dalam negeri melalui visualisasi serta peragaan produk-produk unggulan nasional yang berkualitas”, ungkap Sekjen Kemendag. Merujuk pada ungkapan tersebut, dalam Pameran Pangan Nusa 2016 juga diselenggarakan lomba masak dan pemberian bantuan kepada para pelaku usaha. “Dag… dig… dug… dweerr….”, itulah perasaan para peserta lomba ketika pemenang sedang diumumkan dan saat itu juga tiga sosok penerima bantuan usaha berdiri di atas panggung. Pehatian penulis bak terpaku pada tiga sosok laskar pejuang UMKM yang mendapatkan bantuan dari Kemendag.

Senyum Laskar Pejuang UMKM

Laskar pejuang UMKM saat proses penyerahan bantuan usaha
Laskar pejuang UMKM saat proses penyerahan bantuan usaha
Senyum lebar tampak malu-malu di wajah Bapak Abiyanto (42), Ibu Sumartini (38), dan Bapak Sugiatno (39) ketika hendak difoto oleh para awak media dari depan panggung. Tiga pejuang usaha mikro ini tampak sangat bergembira menerima bantuan usaha dari Kemendag.

Pak Abiyanto merupakan pedagang cakwe dan juru masak di salah satu hotel di Kota Jambi. Bapak dengan empat anak ini sangat senang menggeluti pekerjaannya. “Saya sangat senang dengan pekerjaan saya, karena dengan ini saya dapat membiayai anak-anak saya untuk bersekolah”, ungkapnya dengan tersenyum. Setiap jam 2 pagi Pak Abi mulai bersiap-siap untuk berdagang cakwe. Setiap hari beliau berdagang dari jam 4 sampai jam 9 pagi. Dan setelah itu beliau berlanjut menjadi juru masak di salah satu hotel di Kota Jambi. Derai keringat yang beliau keluarkan tak memberikan rasa penyesalan, justru itulah obor perjuangan yang beliau kobarkan. Yuliawati (38), istri dari Bapak Abi juga turut serta mendampingi suaminya saat menerima bantuan berupa tenda untuk usaha cakwe. Senyum bahagia tampak terlihat di wajah pasangan ini. “Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan yang telah membantu memperlancar usaha saya dengan memberikan bantuan tenda jualan”, tutur Pak Abi terharu.

Perjuangan Pak Abi akan terus berlanjut hingga anak-anaknya dapat mencapai kesuksesan di masa yang akan mendatang. Doa dan usaha dia lakukan, karena dia sadar bahwa Tuhan ikut andil dalam setiap langkahnya. Tidak ada perjuangan yang sia-sia, beliau bercerita bahwa saat ini beliau juga mendapatkan banyak tawaran kerja sama dari pelaku usaha lain untuk membantu menjadi juru masak di rumah makannya. Beliau menyadari bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan dengan penuh tanggung jawab akan berbuah manis pada akhirnya. Beliau berani bermimpi bahwa suatu saat dapat mendirikan sebuah rumah makan yang besar untuk menyalurkan hobinya. “Semoga impian saya mendirikan sebuah warung makan yang besar akan terwujud”, pungkas beliau dengan nada penuh keyakinan. Dan tak henti-hentinya beliau mengucapkan syukur atas bantuan dari pemerintah yang beliau dapatkan.

Berpakaian rapi tapi tetap terlihat seperti Mbok Jamu, Sumartini, seorang ibu penjual jamu gendong mendapat bantuan berupa sepeda jamu. “Saya merasa sangat bersyukur dan senang karena pemerintah memperhatikan dan mau membantu kami sebagai pedagang kecil”, pungkasnya dengan perasaan terharu. Ibu Sumartini sudah lima belas tahun menggeluti profesi sebagai tukang jamu di Kota Jambi. Sehari-hari beliau membantu kebutuhan rumah tangganya dengan berjualan jamu keliling. Pada saat penyerahan bantuan, Ibu Sumartini didampingi oleh suaminya. “Saya berharap pemerintah akan selalu membantu pedagang kecil mengembangkan usahanya, terima kasih”, ungkap beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun