Mohon tunggu...
Surya Anom
Surya Anom Mohon Tunggu... -

Lahir di Amlapura Bali, tumbuh sampai remaja SMA di Bali dan setelah selesai SMA melanjutkan ke ITS. Selesai kuliah, kerja di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Bisnis Transportasi Berbasis IT Dihambat?

16 Maret 2016   17:31 Diperbarui: 16 Maret 2016   17:56 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat pemakai sangat diuntungkan, ongkos relatif murah, dan masyarakat tidak usah antre, atau berpanas ria, atau berdebu ria untuk book kendaraan ini. Cukup dilakukan dari dalam ruangan, atau sambil menghabisi hidangan di restoran, tinggal tunggu call dari pengemudi bila dia sudah siap ditempat untuk naik yang ditentutkan oleh penumpang sendiri.

Bagi pengusaha yang merasa tersaingi, harus mencari solusi yang kreatif, misalnya ikut membeli system, sehingga bisa menjalankan bisnisnya dengan basis IT dan juga konvensional. Bukannya malah membiarkan para pengemudinya ikut demo.

Pemerintah harus kreatif juga, bukan malah ikut-ikutan mengeluarkan larangan, spt yang pernah dilakukan salah satu menteri yang ada. Kalau ada hal-hal yang perlu dibenahi legalitasnya, silahkan carikan jalan, asal jangan oknum pemerintah memakai kesempatan untuk mencari keuntungan pribadi.

Organda juga harus bisa menarik mereka ini untuk ikut bernaung dibawah organda, asal jangan rakyat kecil ini diperas dengan bermacam macam iuran.

Bumi nusantara ini seharusnya bisa dibuat damai terus, tidak perlu pakai otot, mengerahkan massa, dan berteriak teriak untuk memaksakan kehendak yang tidak humanistis dan cendrung serakah untuk perut sendiri.

Semoga bapak Presiden dan jajarannya bisa melihat semua ini dengan jernih, dengan hati yang bersih dan dengan pikiran yang penuh kesejukan. Kapan bangsa ini akan maju apabila kreatifitas selalu dipatahkan karena alasan legalitas, karena kreatifitas selalu jalannya lebih maju dari pada hukum, undang-undang ataupun aturan lainnya. 

Jangan sampai terjadi seperti kasus pemusnahan hasil kreatifitas seorang anak bangsa yang termarginalkan yang terjadi disalah satu kota di pulau jawa ini. Dengan dalih melanggar hukum, maka komputer2 rakitan yang tidak merugikan siapapun, dan tidak pula hasil colongan, malah dimusnahkan oleh kejaksaan dengan sangat arogan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun