Mohon tunggu...
Surya Rahraja
Surya Rahraja Mohon Tunggu... -

jiwa yang sederhana,namun terkadang berbeda

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Hinakah Golput?

19 Maret 2014   22:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:44 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pesta demokarasi Indonesia sebentar lagi akan segera di mulai,peserta parpol di  berlomba-lomba untuk menarik perhatian rakyat,para caleg,maupun capres dan cawapresnya berlomba merebut hati rakyat,atas nama rakyat mereka mengobral janji,apakah kita akan percaya dengan janji-janji mereka.?mungkin bagi sebagain rakyat pemilu taun ini akan menjadi hal yang di tunggu-tunggu karena momen ini lah yang bisa mengubah bangsa ini ke arah yg lebih baik.

Pemilu kali ini memang di harapakan lebih demokratis di banding pemilu sebelumnya,dan di harapkan akan hadir sosok anggota legislatif maupun calon presiden yg di cantai rakyat dan pemerintahan yang legitimate,sah-sah saja masyarakat menentukan pilihanya terhadap parpol,caleg,capres yang dia sukai hanya berdasarkan seberapa banyak sembako yang ia terima,atau seberapa bagus kaos,mukena yang ia terima,toh mayorias masayarakat kita pun masih mengiginkan hal yang seperti itu.

Masyarakat kita masih belum bisa di bilang cerdas jika hal yang saya sebutkan di atas masih terjadi,siapa yang salah?masyarakat,pemirantah,para caleg,atau para capres.?sudah lah tak perlu cari siapa yang salah,kalau di tanya siapa yang salah koreksi diri sendiri saja.

Bagi sebagian masyarakat kita memilih untuk tidak memilih adalah hal yang dilakukan untuk menghindari pemimpin,dan para anggota dewan yang bobrok,bukan semata-mata mereka apatis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini,nyatanya pemilu yang sudah di laksanan kesekian kalinya oleh bangsa ini belum bisa mendapatkan pemimpin yang benar-benar murni membela rakyat,mereka hanya ingin memperkaya diri sendiri dan golongan mereka.

Golput adalah suatu bentuk perlawanan masyarakat atas kondisi bangsa yang dari tahun ke tahun tidak ada perubahan,kalupun ada perubahan,perubahan itu hanya terjadi pada anggota dewan yang terpilih,para capres yang terpilih,ya kekayaan mereka akan terus membengkak,tetapi kesejahteraan rakyat makin jauh dari harapan. Wajar saja mereka memilih golput tahun ini,mereka yang golput berfikir bahwa buat apa memilih kalau toh ujung-ujungnya jagoan yang mereka pilih justru menghinati mereka,menghianti dengan cara korupsi,menghinati dengan janji yang tidak di tepati. Jika kita jeli melihat cara berpikir masyarakat yang memilih golput apakah kita berhak menilai mereka sebagai orang yang hina.?orang yang berdosa.?

Pemilu dan golput adalah kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dan tidak bisa di hindari di negeri ini,cara-cara caleg dan capres lah yang mengharuskan mereka golput,jadi jangan salahkan mereka yang golput,jangan hinakan mereka yang golput,karena dengan golputlah mereka memilih,dengan cara golputlah mereka menentukan arah bangsa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun