Berlari ditengah jalan terhenti
Berjalan dipadang ilalang penuh duri
Menyampar kaleng rongsok berbau nanah babi
Lagi aku melihat pungkiran-pungkiran janji
Jendela kota telah dibuka
Tangis burung meremuk jemari
Dan aku mendengar kucuran doa anak dan para istri
Tiba-tiba sekumpulan armada memercikan dosa
Rahasia telah terbuka
Asap-asap kota menjulang dengan biasa
Membunuh segenap harapan bangsa
Langkah-langkah darah daging tak berdaya
Tersandung telapak-telapak demokrator yang mengepal
Dan keserakahan kebikjasanaan
Yang tertutup gedung tinggi beratap tebal
Aku mencoba mengerti semua situasi
Apa dan untuk siapa maksud dari negeri ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!